Israel Sebut Timur Tengah tidak Akan Stabil Setelah Embargo Senjata Iran Ditolak DK PBB

- 16 Agustus 2020, 09:04 WIB
Logo PBB.*
Logo PBB.* /REUTERS/

 

MANTRA SUKABUMI - Amerika Serikat tengah menghadapi situasi sulit. Pasalanya usulan memperpanjang embargo senjata terhadap Iran ditolak DK PBB.

Sebagaimana dikabarkan bahwa anggota DK PBB melangsungkan pemungutan suara untuk usulan AS terkait embargo senjata Iran pada Jumat, 14 Agustus 2020.

Pada pemungutan suara tersebut, mayoritas anggota memilih abstain. Sementara Rusia dan China menolak, AS hanya ditemani Republik Dominika yang menyetujui hal itu.

Baca Juga: Amerika Serikat Disebut Telan Kekalahan Memalukan Terkait Embargo Senjata Iran

Baca Juga: Rusia Mulai Memproduksi Vaksin Virus Corona, Ilmuwan Khawatir Akan Jadi Bumerang

Menanggapi hal itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa ia menolak ajakan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk ikut dalam pertemuan puncak para pemimpin dunia untuk membahas Iran. Ia menyebut mungkin tidak akan berpartisipasi.

AS telah mengancam memulihkan semua sanksi PBB pada Iran menggunakan klausul dalam kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia, dikenal sebagai pemulihan, sekalipun Trump meninggalkan kesepakatan pada 2018.

Para diplomat mengatakan AS akan menghadapi perjuangan yang keras dan kompleks dalam setiap langkah untuk memulihkan sanksi terhadap Iran itu.

Baca Juga: Peringati 75 Tahun Perang Dunia, Ratu Elizabeth Berikan Penghormatan dan Ucapan Terimakasih

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x