TikTok akan Tantang Lakukan Penuntutan di Pengadilan atas Tindakan Keras Trump

- 23 Agustus 2020, 08:33 WIB
Ilustrasi ini menunjukkan bendera China dan AS di dekat logo TikTok. (Foto Reuters)
Ilustrasi ini menunjukkan bendera China dan AS di dekat logo TikTok. (Foto Reuters) /

 

MANTRA SUKABUMI - TikTok pada Sabtu 23 Agustus mengatakan akan menantang di pengadilan atas tindakan keras administrasi Trump terhadap layanan populer milik China, yang dituduh oleh Washington sebagai ancaman keamanan nasional.

Ketika ketegangan melonjak antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Dikutip mantrasukabumi.com dari CNA, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada 6 Agustus yang memberi warga Amerika 45 hari untuk berhenti berbisnis dengan perusahaan induk TikTok di China, ByteDance yang secara efektif menetapkan tenggat waktu untuk potensi penjualan tekanan video viral kepada perusahaan AS.

Baca Juga: Dituduh Mengancam Keamanan, TikTok Lakukan Pembelaan dan Tingkatkan Pertahanan Terhadap Tuduhan AS

Baca Juga: Sempat Viral di Tiktok dan Trending di YouTube, Berikut Lirik Lagu Perlahan Karya Guyon Waton

"Meskipun kami sangat tidak setuju dengan keprihatinan Pemerintah, selama hampir satu tahun kami telah berusaha untuk terlibat dengan itikad baik untuk memberikan solusi yang konstruktif.

Yang kami temui adalah kurangnya proses hukum karena Pemerintah tidak memperhatikan fakta dan mencoba untuk memasukkan dirinya ke dalam negosiasi antara bisnis swasta," kata TikTok dalam sebuah pernyataan.

"Untuk memastikan bahwa aturan hukum tidak dibuang dan bahwa perusahaan kami serta pengguna diperlakukan secara adil, kami tidak punya pilihan selain menantang Perintah Eksekutif melalui sistem peradilan," katanya, seraya menambahkan pihaknya akan mengajukan gugatannya minggu depan.

Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada 14 Agustus yang memberi ByteDance 90 hari untuk divestasi operasi TikTok AS. ByteDance telah membuat kemajuan dalam pembicaraan dengan pengakuisisi potensial, termasuk Microsoft Corp dan Oracle. Beberapa investor AS ByteDance juga dapat bergabung dengan tawaran yang menang.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x