Diyakini Mengandung Anti Bodi yang Kuat, AS Mengizinkan Pengobatan Plasma Untuk Melawan Corona

- 24 Agustus 2020, 09:50 WIB
ILUSTRASI metode plasma *
ILUSTRASI metode plasma * /Milwaukee Journal Sentinel/

MANTRA SUKABUMI - Otoritas Amerika mengumumkan pada Minggu 23 Agustus otorisasi darurat bagi dokter untuk menggunakan plasma darah dari pasien corona yang pulih sebagai pengobatan terhadap penyakit yang telah menewaskan lebih dari 176.000 orang di AS.

Langkah oleh Food and Drug Administration dilakukan ketika Presiden Donald Trump menghadapi tekanan kuat untuk mengekang penularan yang telah melumpuhkan ekonomi terbesar di dunia dan mengaburkan prospeknya yang dulu menjanjikan untuk pemilihan kembali pada November.

Dikutip mantrasukabumi.com dari CNA, plasma diyakini mengandung antibodi kuat yang dapat membantu melawan penyakit lebih cepat dan membantu melindungi orang agar tidak terluka parah olehnya.

Baca Juga: China Melaporkan 16 Kasus COVID-19 Baru, Diduga Berasal dari  Infeksi Impor

"Produk ini mungkin efektif dalam mengobati COVID-19 dan manfaat yang diketahui dan potensial dari produk tersebut lebih besar daripada risiko yang diketahui dan potensial dari produk tersebut," kata FDA dalam sebuah pernyataan.

Meskipun pengobatan tersebut telah digunakan pada pasien di Amerika Serikat dan negara lain, sejauh mana keefektifannya masih diperdebatkan oleh para ahli dan beberapa telah memperingatkan bahwa hal itu dapat membawa efek samping.

Plasma dari orang yang sembuh mungkin berhasil, meskipun masih perlu dibuktikan dalam uji klinis.

"Tetapi tidak sebagai pengobatan penyelamatan untuk orang yang sudah sakit parah," kata Len Horovitz, spesialis paru di Lenox Hill Hospital di New York City.

Baca Juga: Jagalah Hati dari Sikap Dengki, Kenali Awal Munculnya Sikap Dengki Agar tidak Membakar Amal Baik

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah