Hasil Survei, Warga inggris Tolak Nasionalisme Vaksin Corona, Karena Dianggap Tak Bisa Atasi Virus

- 24 Agustus 2020, 11:30 WIB
Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin /Shutterstock via Antara/

MANTRA SUKABUMI - Sebagian besar warga Inggris menolak "nasionalisme vaksin" COVID-19, dan mengatakan mereka akan bersedia menunggu sampai petugas kesehatan di negara lain mendapatkan vaksin jika itu akan membantu mengakhiri pandemi lebih cepat, menurut temuan jajak pendapat yang dirilis pada Senin, 24 Agustus.

Dilakukan pada pertengahan Agustus oleh perusahaan jajak pendapat Savanta ComRes untuk organisasi anti-kemiskinan The ONE Campaign, survei tersebut menemukan dukungan publik yang signifikan untuk vaksin COVID-19 tersedia untuk semua negara pada waktu yang sama, terlepas dari seberapa kaya atau kuatnya mereka.

"Orang Inggris dengan jelas memahami pandemi global ini menuntut tanggapan global. Ini tidak akan berhasil jika setiap negara menempuh jalannya sendiri," kata Romilly Greenhill, direktur The ONE di Inggris.

Baca Juga: Usai Lewati Pekerjaan Penuh Drama, Penasehat Gedung Putih, Conway Akan Hengkang pada Akhir Agustus

Baca Juga: China Melaporkan 16 Kasus COVID-19 Baru, Diduga Berasal dari  Infeksi Impor

"Sementara virus ini tumbuh subur di mana saja, ia mengancam orang di mana-mana." Organisasi Kesehatan Dunia pekan lalu menyerukan diakhirinya.

"nasionalisme vaksin" dan memperingatkan agar tidak "menimbun" karena semakin banyak negara yang menyetujui kesepakatan bilateral untuk membeli jutaan dosis vaksin COVID-19.

Hasil jajak pendapat One Campaign menemukan bahwa dari lebih dari 2.000 orang yang disurvei, 82 persen mengatakan negara yang mengembangkan vaksin COVID-19 harus berbagi pengetahuan itu, dan 76 persen berpikir suntikan COVID-19 harus tersedia di semua negara secara waktu bersamaan.

Baca Juga: Korban Terus Berjatuhan, Biden Tuding dan Kecam Trump Karena Dianggap Pergi Saat Corona Melanda AS

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah