Berikut 7 Fenomena Alam yang Unik dan Menakjubkan di Dunia

- 24 Agustus 2020, 18:36 WIB
Ilustrasi wisata
Ilustrasi wisata /Kemenparekraf

MANTRA SUKABUMI - Dunia ini memang misterius dan penuh dengan berbagai fenomena alam yang unik juga tidak dapat diprediksi.

Beberapa di antaranya bahkan membuat orang terheran-heran akan bagaimana terbentuknya fenomena alam yang unik tersebut.

Kejadian-kejadian yang melibatkan alam semesta memang terkadang sangat sulit untuk bisa dipecahkan oleh nalar manusia gan kekuatannya yang tidak dapat dijelaskan.

Baca Juga: Hong Kong Alami Penurunan Kasus Corona, Otoritas Kesehatan Tetap Peringatkan Kewaspadaan

Baca Juga: Khasiat dan Keistimewan Minum Air Zam Zam, Berikut Doa Arab, Latin dan Artinya

Meskipun Anda mungkin berpikir batu yang bergerak dan hujan berwarna darah adalah semacam lelucon atau kejadian ajaib, sains memiliki penjelasan untuk (hampir) segalanya
terus menjadi misteri yang menarik.

Berikut mantrasukabumi.com mengimpun dari laman Opodo.co.uk
Jadi mari kita lihat tujuh fenomena alam yang paling menakjubkan dibelahan dunia

1. Cahaya Utara, Islandia

Aurora Borealis, atau Australis, (tergantung apakah terjadi di utara atau selatan) adalah fenomena optik yang memanifestasikan dirinya di atmosfer dengan bintik-bintik terang, umumnya merah, hijau atau biru.

Baca Juga: China Janjikan Tetangganya, Untuk Dapatkan Akses Prioritas Vaksin Corona yang Dikembangkan Beijing

Secara ilmiah, hal tersebut disebabkan oleh interaksi partikel bermuatan (proton dan elektron) dari matahari dengan ionosfer bumi. Fenomena ini lebih intens selama periode aktivitas matahari tinggi.

2. Sortir sol, Denmark

Selama bulan Maret dan April, di rawa barat daya Denmark, Anda dapat mengalami “sort sol”, yang secara harfiah berarti matahari hitam.

Sort sol adalah peristiwa ketika satu juta burung berkumpul di langit saat matahari terbenam dan matahari benar-benar terhalang oleh burung, oleh karena itu dinamakan matahari hitam.

3. Badai petir, Venezuela

Badai petir adalah fenomena atmosfer yang indah, tetapi juga cukup menakutkan. Baut terang dipicu ketika aktivitas kelistrikan sangat melimpah selama badai.

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia Senin 24 Agustus 2020 Kian Bertambah, Selama 24 Jam Capai 1.877 Kasus

Badai petir terpanjang dan paling kuat yang tercatat berlangsung selama berjam-jam dan terjadi di Los Angeles 9 Juli 1999.

Tingkat tertinggi badai ligntning tercatat di Venezuela dekat danau Maracaibo dengan 232 kilat per tahun dan kilometer persegi.

4. Moonbow, Zimbabwe

Fenomena langka atmosfer ini bukanlah pelangi, melainkan moonbow, karena disebabkan oleh pantulan sinar bulan, bukan sinar matahari.

Musim terbaik untuk mengalami moonbow adalah selama musim gugur dan musim semi. Busur bulan seperti itu dapat dilihat di dekat air terjun seperti di Taman Nasional Yosemite, California.

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia Senin 24 Agustus 2020 Kian Bertambah, Selama 24 Jam Capai 1.877 Kasus

Mereka juga dapat terlihat di dekat Corbin, Kentucky atau Air Terjun Victoria serta di Afrika di perbatasan antara Zambia dan Zimbabwe di mana gambar ini berasal.

5. Sailing stone / moving rock, USA

Death Valley di California adalah salah satu tempat yang paling sedikit dihuni di planet ini dan juga tempat di mana Anda dapat melihat batu layar.

bebatuan yang ditemukan di ujung jalur di pasir, menunjukkan bahwa batu tersebut dapat bergerak. Masih belum ada penjelasan ilmiah untuk fenomena geologi ini.

6. Hujan darah, India

Ada banyak laporan tentang hujan merah darah yang turun dari langit, tetapi bercak di tahun 2001 di Kerala, India mungkin salah satu yang paling terkenal.

Baca Juga: Ingin Rezeki Lancar Terus dan Terbebas Hutang? Amalkan 4 Surat ini Secara Rutin

Curah hujan merah bukanlah intervensi makhluk luar angkasa, seperti yang diyakini banyak orang, justru disebabkan oleh adanya spora di udara dan alga merah yang berasal dari laut.

7. Pororoca, Brasil

Kadang-kadang dengan bulan purnama di bulan Februari dan Maret, di mana Sungai Amazon bertemu dengan Samudera Atlantik, Anda dapat menemukan gelombang setinggi 13 kaki.

Hari yang sangat istimewa bagi para peselancar, yang tidak sabar untuk melompat ke sungai dengan papan mereka, tetapi ditakuti oleh penduduk asli karena kekuatan ombak yang berbahaya.

Meskipun ada banyak teori tentang mengapa mereka disebut pororoca, salah satu yang paling populer adalah bahwa itu berasal dari “poroc-poroc” yang dalam bahasa asli Tupi berarti “kebisingan yang merusak”.**

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah