Mendagri Libya Diskors, Usai Terjadi Penembakan Pengunjuk Rasa oleh Pria Bersenjata

- 29 Agustus 2020, 17:40 WIB
 Rakyat Libya meneriakkan slogan-slogan selama demonstrasi memprotes layanan publik yang buruk di Martyrs 'Square di pusat ibu kota Libya, Tripoli yang dikuasai GNA pada 24 Agustus 2020 [AFP]
Rakyat Libya meneriakkan slogan-slogan selama demonstrasi memprotes layanan publik yang buruk di Martyrs 'Square di pusat ibu kota Libya, Tripoli yang dikuasai GNA pada 24 Agustus 2020 [AFP] /

MANTRA SUKABUMI - Pemerintah Libya yang diakui secara internasional menangguhkan menteri dalam negerinya pada hari Jumat, dengan mengatakan penanganannya terhadap protes jalanan dan tindakan keras terhadap mereka akan diselidiki.

Langkah tersebut bertepatan dengan laporan gesekan yang meningkat antara Perdana Menteri Fayez al-Sarraj dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli, dan Menteri Dalam Negeri Fathi Bashagha, seorang tokoh berpengaruh dari kota pelabuhan dan pangkalan kekuatan militer Misrata.

Dalam sebuah pernyataan Jumat malam, GNA mengatakan Bashagha "telah ditangguhkan sementara" dan akan menghadapi penyelidikan "atas pernyataannya tentang protes dan insiden di Tripoli dan kota-kota lain".

Baca Juga: Kasus Corona di Argentina Makin Fatal, Penguncian Malah Dilonggarkan

Dia akan ditanyai tentang izin yang diberikan kepada para demonstran, pengaturan keamanan yang berlaku dan "pelanggaran yang dilakukan", katanya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.

Bashagha, yang dinominasikan pada 2018, memainkan peran sentral selama serangan 14 bulan di Tripoli oleh pasukan berbasis timur yang berhasil dihalau GNA pada Juni dengan dukungan militer dari Turki.

Dia dihormati oleh para pendukung internasional GNA, dan telah mengumumkan langkah-langkah untuk mengendalikan kelompok bersenjata yang memegang kekuasaan nyata di Tripoli. Suara tembakan keras terdengar di Tripoli tengah tak lama setelah keputusan penangguhan diumumkan.

Baca Juga: Donal Trump Kecam Massa Pengepung Dirinya ‘Preman’, Desak Pemilih untuk selamatkan Demokrasi di AS

Dalam sebuah keputusan, al-Sarraj mengatakan Bashagha akan diselidiki oleh kepemimpinan GNA dalam waktu 72 jam, dan tugasnya akan diemban oleh wakil menteri, Khalid Ahmad Mazen.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x