MANTRA SUKABUMI - Para penandatangan kesepakatan nuklir Iran diperkirakan akan bertemu di Wina ketika Amerika Serikat mendesak penerapan kembali sanksi internasional terhadap Teheran dan perpanjangan embargo senjata konvensional terhadapnya.
Inggris, China, Prancis, Jerman, dan Rusia sedang berjuang untuk menyelamatkan perjanjian penting tahun 2015 dengan Iran, yang secara progresif meningkatkan aktivitas nuklirnya sejak tahun lalu.
Teheran menegaskan pihaknya berhak melakukannya di bawah kesepakatan yang memberi keringanan sanksi dengan perjanjian Iran untuk mengurangi program nuklirnya.
Baca Juga: Hamas Umumkan Kesepakatan Terbaru untuk Mengakhiri Eskalasi Gaza-Israel
Baca Juga: Alhamdulillah, Dana BLT Rp 600 Ribu Sudah Masuk Ke Rekening BCA, Segera Cek Saldo
Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.com, menyusul penarikan AS dari kesepakatan pada 2018 dan penerapan kembali sanksi terhadap Iran.
Dalam peningkatan pembicaraan yang diharapkan pada hari Selasa, energi atom Iran minggu lalu setuju untuk inspektur pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengunjungi dua situs yang dicurigai menjadi tuan rumah kegiatan yang tidak diumumkan pada awal tahun 2000an.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi telah melakukan perjalanan ke Iran pada perjalanan pertamanya sejak menduduki jabatan teratas tahun lalu dan setelah berbulan-bulan meminta akses.
"Iran secara sukarela memberikan IAEA akses ke dua lokasi yang ditentukan oleh IAEA," kata Grossi dan kepala badan nuklir Iran, Ali Akbar Salehi, dalam pernyataan bersama pekan lalu.