Regulator di seluruh dunia telah berulang kali mengatakan kecepatan pengembangan tidak akan mengganggu keamanan vaksin, karena hasil yang lebih cepat akan berasal dari pelaksanaan uji coba paralel yang biasanya dilakukan secara berurutan. Namun jaminan semacam itu belum meyakinkan semua orang.
Hasil awal dari survei yang dilakukan selama tiga bulan terakhir di 19 negara menunjukkan bahwa hanya sekitar 70 persen responden Inggris dan AS yang akan menggunakan vaksin COVID-19 jika tersedia, Scott Ratzan, salah satu pemimpin kelompok yang disebut Mitra Bisnis untuk Meyakinkan. , kepada Reuters pada bulan Agustus.
Baca Juga: Jelang Pemilu AS, Donald Trump dan Joe Biden Terus Tingkatkan Kampanye di Tengah Krisis Nasional
Pengembang obat termasuk Moderna, AstraZeneca dan Pfizer memimpin perlombaan untuk mengembangkan vaksin yang aman dan efektif untuk penyakit pernapasan.
Dokumen CDC menjelaskan dua kandidat vaksin yang harus disimpan pada suhu -70 derajat Celcius dan -20 derajat Celcius. Persyaratan penyimpanan tersebut cocok dengan profil kandidat dari Pfizer dan Moderna.
Bulan lalu, departemen kesehatan AS mengatakan CDC sedang melaksanakan opsi kontrak yang ada dengan McKesson Corp untuk mendukung distribusi vaksin potensial.
Direktur CDC Robert Redfield telah meminta gubernur negara bagian untuk mempercepat permintaan McKesson untuk membangun pusat distribusi vaksin dan mempertimbangkan pengabaian persyaratan yang akan menghentikan mereka beroperasi penuh pada 1 November, menurut surat baru-baru ini yang diperoleh Reuters.**