Network
MANTRA SUKABUMI - Sekretaris kabinet utama Jepang, Yoshihide Suga, akan menjadi pengurus hubungan yang aman dengan China jika dia mengambil alih Perdana Menteri Shinzo Abe, menurut pengamat.
Suga secara resmi mengumumkan pencalonannya untuk kepemimpinan partainya pada hari Rabu dan secara luas dipandang sebagai favorit untuk menggantikan Abe, yang minggu lalu mengumumkan bahwa dia mengundurkan diri.
Para analis mengatakan bahwa meskipun Suga tidak memiliki banyak pengalaman kebijakan luar negeri, dia diharapkan untuk terus meningkatkan hubungan antara China dan Jepang, dengan kunjungan kenegaraan dari Presiden China Xi Jinping masih kemungkinan.
Baca Juga: RUU Hubungan Luar Negeri Australia Hadapi Reaksi Lokal, Guppy: Orang Barbar Bukan Orang China
Hu Lingyuan, direktur Pusat Studi Jepang Universitas Fudan di Shanghai, mengatakan bahwa sebagai sekretaris kabinet, Suga berada di sisi Abe saat Abe membentuk hubungan antara kedua negara.
Hu mengatakan bahwa meskipun terjadi peningkatan ketegangan dari 2012 hingga 2014 selama masa jabatan kedua Abe, hubungan telah menghangat sejak 2016, sebuah tren yang seharusnya berlanjut jika Suga menjadi perdana menteri.
“Abe telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi peningkatan hubungan China dan Jepang,” kata Hu. “Sebagai seseorang yang dipilih oleh Abe untuk menjadi sekretaris kabinet, peran kabinet yang paling penting, ideologi dan sikap fundamentalnya terhadap China harus serupa.”
Baca Juga: Luar Biasa, Para ilmuwan Deteksi Lubang Hitam 'Masa Menengah' Misterius
Media Jepang melaporkan bahwa Suga telah menerima dukungan dari beberapa faksi di Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, menunjukkan bahwa dia kemungkinan besar akan memenangkan suara kepemimpinan partai, yang diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang. LDP memiliki mayoritas di majelis rendah legislatif Jepang dan pemimpin partai akan menjadi perdana menteri.
