Rambut merupakan masalah sensitif di banyak bagian Afrika. Siswa Afrika Selatan harus berkampanye di masa lalu agar diizinkan memakai gaya rambut alami - seperti rambut gimbal, afros, dan cornrows di sekolah.
Baca Juga: Lagi-Lagi, 3 Guru Cimahi Positif Covid-19, Zona Kembali Oranye
Pada tahun 2018, EFF melakukan protes, mencemarkan gerai raksasa pakaian Swedia Hennes and Mauritz (H&M) di Johannesburg atas iklan kontroversial yang menampilkan seorang anak laki-laki kulit hitam.
Sebuah foto di situs H&M tentang bocah lelaki yang mengenakan hoodie hijau dengan tulisan "monyet paling keren di hutan" sempat memicu kemarahan di media sosial.
H&M dan Clicks bukan satu-satunya perusahaan besar yang terkena skandal periklanan dalam beberapa tahun terakhir.
Merek pakaian Spanyol Zara pada tahun 2014 menghapus piyama bergaris dengan bintang kuning setelah menghadapi kemarahan karena kemiripannya dengan pakaian yang dikenakan oleh tahanan Yahudi di kamp konsentrasi.**