Komeito, Penguasa Koalisi di Jepang Tegaskan Tak Ingin Pemilihan Cepat

- 9 September 2020, 20:38 WIB
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengundurkan diri. (Pikiran Rakyat/Reuters)
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengundurkan diri. (Pikiran Rakyat/Reuters) /Pikiran Rakyat/Reuters

MANTRA SUKABUMI - Komeito selaku pemimpin mitra junior koalisi penguasa Jepang pada Rabu, 9 September 2020 menyatakan tidak ingin proses pemilihan dilakukan dengan cepat.

Hal ini dilakukan karena Partai Demokrat Liberal LDP memilih pemimpin baru untuk menggantikan perdana Menteri Shinzo Abe.

"Prioritas utama adalah menangani wabah virus korona. Orang ingin kembali ke bisnis dan kembali bekerja, dan saya tidak percaya mereka menginginkan kekosongan listrik selama satu atau dua bulan yang akan dihasilkan dari pemungutan suara," ujar Natsuko Yamaguchi seperti dikutip mantrasukabumi.com dari chanelnewsasia.com pada Rabu, 9 September 2020.

Baca Juga: Oppo akan Rilis UI Terbaru, ColorOS 11 Dijadwalkan pada 14 September

Baca Juga: Mengenang Yopie Latul, Berikut Lirik Lagu Poco-Poco

Komeito yang didukung oleh kelompok awam Buddha terbesar di Jepang, ikut memberikan dukungan pemilihan penting kepada partai berkuasa dan mendorong anggotanya untuk mengkampanyekan kandidat LDP.

Tanpa dukungannya, pemimpin LDP yang mayoritas hampir menjadi perdana Menteri tidak akan membubarkan majelisnya.

Yamaguchi berpendapat bahwa calon terdepan pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) pada 14 September mendatang akan dimenangkan oleh Kepala Kabinet Yoshihide Suga.

Baca Juga: Perlu Diketahui, Berikut 5 Penyebab Munculnya Uban Pada Rambut

Suga mengatakan bahwa prioritasnya saat ini adalah menangani pandemi virus korona, akan tetapi ia mengisyaratkan akan ada kemungkinan untuk mengadakan pemilihan cepat dalam bulan depan.

Pemilu saat ini mengekspetasikan bahwa pemerintah Jepang akan membuat langkah-langkah penarikan pemilihan umum di tengah maraknya Covid-19.

Sebuah data menunjukan pada hari Selasa kemarin perekonomian Jepang mengalami penurunan terburuk dalam kontraksi pasca perang kuartal ke dua.

Baca Juga: Mengenang Jakob Oetama, Karena Jasanya Dunia Jurnalistik Semakin Maju

Hal itu menjadi tolak ukur pemerintah khususnya bagi calon menteri hasil pemilihan nanti dalam menangani Covid-19.

"Komeito dengan tegas berpendapat bahwa prioritas utama adalah menghentikan virus korona dan menghidupkan kembali aktivitas sosial dan ekonomi," pungkas Yamaguchi.**

Editor: Andriana

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah