Aziz mengatakan 11 warga sipil tewas dan lima orang hilang di distrik Khan Abad di provinsi Kunduz.
Menurut saksi lain, serangan udara tersebut menewaskan 12 warga sipil, termasuk anak-anak, dan melukai 18 lainnya serta pejuang Taliban juga di antara yang tewas.
Serangan itu terjadi tak lama sebelum Presiden Ashraf Ghani kembali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan "untuk melindungi rakyat kami, mencegah kekerasan dan insiden teroris dan untuk mencapai perdamaian yang bermartabat dan abadi".
Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Aktif dan Bergaji di Bawah Rp5 Juta, Namun Tidak Dapat BLT, Lapor Kesini
Taliban sejauh ini mengabaikan permintaan semacam itu, meskipun secara sepihak menyebut dua gencatan senjata yang pendek dan terpisah tahun ini menjelang perundingan damai.
Pertempuran antara pasukan Afghanistan dan Taliban terus berlanjut bahkan ketika perwakilan pemerintah dan kelompok bersenjata berkumpul di Qatar pekan lalu untuk pembicaraan damai bersejarah yang bertujuan mengakhiri sekitar 20 tahun perang.
Negosiasi tersebut adalah hasil dari kesepakatan antara Taliban dan AS yang ditandatangani pada Februari, yang juga membuka jalan bagi penarikan semua pasukan asing pada Mei 2021.**