“Kami akan kembali ke bulan untuk penemuan ilmiah, manfaat ekonomi, dan inspirasi bagi generasi baru penjelajah,” menurut Administrator NASA Jim Bridenstine.
“Saat kami membangun keberadaan yang berkelanjutan, kami juga membangun momentum menuju langkah pertama manusia di planet merah.”
Baca Juga: Uwu Banget, Rizky Billar Berikan Apartemen Mewah Kepada Lesti Kejora
Presiden Donald Trump mengatakan pada 28 Agustus AS akan mendaratkan wanita pertama di bulan dan menancapkan benderanya di Mars.
Pada 2019, ia menandatangani undang-undang untuk Angkatan Luar Angkasa, cabang Angkatan Darat A.S. dan salah satu dari delapan layanan berseragam A.S.
NASA juga mengatakan secara terpisah bahwa mereka akan bekerja sama dengan Pentagon dalam penerbangan luar angkasa manusia, kebijakan luar angkasa, transportasi luar angkasa, standar dan praktik terbaik untuk operasi yang aman di luar angkasa, penelitian ilmiah, dan pertahanan planet.
Baca Juga: Wajib Diketahui, Asal Muasal Perintah Rasulullah SAW untuk Panjangkan Jenggot
“Keamanan domain luar angkasa telah menjadi lebih menantang dengan negara-negara pesaing yang mampu melakukan jam, spoof, hack dan menggunakan laser untuk menyerang satelit dan sistem komunikasi,” kata Bridenstine.**