Vatikan Perpanjang Kesepakatan Uskup dengan Beijing Saat Tekanan Meningkat Terhadap Paus Fransiskus

- 1 Oktober 2020, 14:10 WIB
Paus Fransiskus berada di bawah tekanan untuk menarik diri dari perjanjian tersebut di tengah kritik atas catatan hak asasi manusia China. Foto: AFP
Paus Fransiskus berada di bawah tekanan untuk menarik diri dari perjanjian tersebut di tengah kritik atas catatan hak asasi manusia China. Foto: AFP /


MANTRA SUKABUMI - Vatikan adalah berusaha untuk memperpanjang perjanjian kontroversial dengan Beijing tentang pengangkatan uskup yang dikatakan telah membawa hasil "positif, meskipun terbatas" dalam dua tahun sejak penandatanganan itu.

Ini adalah pertama kalinya Takhta Suci secara terbuka mempertahankan posisinya pada kesepakatan itu, saat tekanan meningkat terhadap Paus Francis termasuk dari beberapa kardinalnya sendiri untuk menarik diri dari perjanjian di tengah kritik atas catatan hak asasi manusia China.

Fakta tersebut akan dirundingkan kembali sebelum berakhir bulan depan, meskipun Beijing belum mengatakan apakah pihaknya berencana untuk memperpanjang perjanjian.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Dalam editorial di corong Vatican News pada hari Selasa, Sekretaris Negara Kardinal Pietro Parolin mengatakan kesepakatan itu "layak dilanjutkan" dengan syarat sementara untuk "memverifikasi kegunaannya bagi gereja di China".

“Terlepas dari periode waktu dan kesulitan yang panjang, yang diperburuk dalam 10 bulan terakhir karena pandemi, tampaknya bagi saya bahwa arah telah ditandai yang layak untuk dilanjutkan; maka kita akan lihat, ”kata Parolin seperti dikutip mantrasukabumi.com dari SCMP.

Editorial itu diterbitkan menjelang kedatangan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Roma pada hari Rabu. Pompeo telah merencanakan pertemuan dengan Paus Francis, tapi itu dibatalkan dilaporkan karena Takhta Suci khawatir bahwa itu mungkin dilihat sebagai tanda dukungan untuk kampanye pemilihan kembali Presiden Donald Trump. Menteri Luar Negeri AS sedang dalam tur Eropa selama enam hari, dan bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte dan Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio di Roma pada hari Rabu.

Baca Juga: Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Para Tamu Undangan Hadir Secara Virtual

Pompeo telah menjadi kritikus vokal terhadap kebijakan represif Beijing terhadap agama dan dia meminta Paus untuk menunjukkan "keberanian" pada China ketika dia tiba di Roma, Agence France-Presse melaporkan.

"Tidak ada kebebasan beragama yang diserang lebih dari di China. Saya menyerukan kepada setiap pemimpin agama untuk menemukan keberanian untuk menghadapi penganiayaan agama," kata Pompeo pada simposium yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar AS Takhta Suci.
Keputusan apakah kesepakatan uskup akan diperpanjang diharapkan bisa diumumkan bulan depan. Ditandatangani pada 22 September 2018, itu berlaku sebulan kemudian dengan jangka waktu percobaan dua tahun.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x