5 Tahun Intervensi Rusia, Para Pengunjuk Pasa Gunakan Slogan Penjajah Rusia Harus Pergi

- 2 Oktober 2020, 13:10 WIB
Lusinan warga Suriah berdemonstrasi di Idlib barat laut Suriah untuk menandai lima tahun intervensi Rusia mendukung rezim Bashar Assad dalam perang saudara, 30 September 2020. (Foto AA)
Lusinan warga Suriah berdemonstrasi di Idlib barat laut Suriah untuk menandai lima tahun intervensi Rusia mendukung rezim Bashar Assad dalam perang saudara, 30 September 2020. (Foto AA) /

Organisasi hak asasi manusia telah menerbitkan beberapa laporan yang menuduh Rusia atas kematian puluhan ribu warga sipil di Suriah sejak intervensinya pada 2015.

Sementara komunitas internasional telah mengambil beberapa tindakan terhadap kejahatan perang rezim Assad yang didukung Rusia.

Baru-baru ini, Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru pada Rabu terhadap entitas dan individu di Suriah sebagai bagian dari kampanye tekanan Washington terhadap rezim Assad dan lingkaran dalamnya.

Sanksi Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri AS adalah hasil dari undang-undang yang dikenal sebagai Undang-Undang Perlindungan Sipil Caesar Suriah.

Baca Juga: Trump Sebut Komisi Debat Presiden Berpihak pada Demokrat Setelah Debat Perdana

Hal tersebut sesuai nama samaran seorang polisi Suriah yang menyerahkan foto-foto ribuan korban penyiksaan yang dilakukan oleh rezim Assad.

Di antara mereka yang dijatuhi sanksi pada hari Rabu adalah Korps 5 tentara rezim Suriah yang didukung Rusia yang didirikan selama konflik negara yang dimulai pada Maret 2011. Korps ke-5 termasuk pemberontak yang kemudian membayar kesetiaan kepada rezim Assad.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan memberikan sanksi kepada komandan Korps 5 Mayor Jenderal Milad Jedid "atas keterlibatannya dalam halangan, gangguan, atau pencegahan gencatan senjata di Suriah."

Sanksi itu juga mencakup dua saudara perempuan Yasser Ibrahim, yang diduga menghalangi solusi politik untuk konflik Suriah dan menggunakan jaringannya di Timur Tengah dan sekitarnya untuk membuat kesepakatan guna memperkaya Assad.

Baca Juga: Gawat, Presiden AS Donald Trump Isolasi Mandiri Setelah Pembantunya Positif Covid-19

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x