MANTRA SUKABUMI - Pengamat Korea Utara menanti "kejutan Oktober", peristiwa dramatis dalam hubungan Washington dengan Pyongyang.
Pertistiwa tersebut akan menjadi berita utama global dan mengayunkan pemilihan presiden untuk mendukung presiden petahana Donald Trump .
Beberapa orang menyarankan, agar Trump melakukan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong un.
Baca Juga: Sangat Berbahaya, Ini Pernyataan Moeldoko dan Ganjar Pranowo yang Sebabkan Diserang Dokter
Baca Juga: Sangat Berbahaya, Ini Pernyataan Moeldoko dan Ganjar Pranowo yang Sebabkan Diserang Dokter
Hal tesebut dilakukan untuk melanjutkan pembicaraan nuklir sebelumnya, yang sempat terhenti dengan Korea Utara.
Dengan maksud dapat memberinya kebijakan luar negeri yang sangat dibutuhkan, untuk meningkatkan kesempatannya untuk terpilih kembali.
Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari koreaherald.com, bahwa sebelumnya pada bulan Juli, mantan penasihat keamanan nasional Trump John Bolton, presentasikan pertemuan puncak potensial.
Hal itu sebagai "kejutan Oktober," mengatakan jika presiden AS berada dalam "masalah besar," pertemuan lain dengan "temannya" Kim Jong-un dapat membalikkan keadaan.
Pyongyang, bagaimanapun, menolak gagasan itu, dengan mengatakan Korea Utara tidak berniat untuk duduk "bertatap muka" dengan AS dan digunakan sebagai "alat untuk mengatasi krisis politiknya."