Partai Berkuasa di Selandia Baru Berjanji untuk Larang Upaya Mengubah Orientasi Seksual

- 5 Oktober 2020, 17:28 WIB
Gedung parlemen Selandia Baru yang dikenal sebagai Sarang Lebah digambarkan di tengah Wellington, Selandia Baru, 3 Juli 2017. (File foto: Reuters / David Grey) 05 Okt 2020 12:53 PM(Diperbarui: 05 Okt 2020 12:53 PM)
Gedung parlemen Selandia Baru yang dikenal sebagai Sarang Lebah digambarkan di tengah Wellington, Selandia Baru, 3 Juli 2017. (File foto: Reuters / David Grey) 05 Okt 2020 12:53 PM(Diperbarui: 05 Okt 2020 12:53 PM) /

MANTRA SUKABUMI - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berjanji pada Senin, 5 Oktober untuk melarang terapi konversi, yang bertujuan untuk mengubah orientasi seksual seseorang, jika kembali berkuasa, seperti yang diharapkan secara luas, dalam jajak pendapat pada 17 Oktober.

Namun, perlakuan yang didiskreditkan secara global, yang merugikan dan menstigmatisasi anggota komunitas lesbian, gay, biseksual, atau trans memiliki penganut di Selandia Baru.

Sebuah survei baru-baru ini menunjukkan lebih dari satu dari enam responden dilaporkan menjadi sasaran upaya psikiater, psikolog atau konselor untuk menghentikan mereka menjadi trans atau non-biner, kata pemimpin Partai Buruh Tamati Coffey.

Baca Juga: BNPB: Miliki Tas Siaga Bencana, Agar Mudah Hadapi Gempa Bumi Banjir dan Tsunami

Baca Juga: Usai Trump Dinyatakan Positif Corona, Biden Diatas Angin dan Berkampanye Tetap Fokus pada Covid-19

"Terapi konversi telah dikaitkan dengan masalah kesehatan mental yang parah, termasuk depresi, kecemasan dan keinginan bunuh diri, itulah mengapa itu akan dilarang di bawah Pemerintahan Buruh yang terpilih kembali," kata Coffey dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA.

"Ini adalah praktik yang menyebabkan kerugian dan tidak pada tempatnya di negara kita yang baik, inklusif dan modern."

Pemerintahan pimpinan Buruh Ardern, yang berkoalisi dengan Partai Hijau dan Partai Nasional Selandia Baru yang nasionalis, secara luas dipandang menang dalam pemilihan.

Baca Juga: Ivana Trump: Presiden AS itu Ceroboh, Tapi Donald Trump Akan Menang

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah