Tedros menunjuk pada kurangnya informasi tentang perkembangan kekebalan terhadap COVID-19, termasuk seberapa kuat respon imun dan berapa lama antibodi tetap berada di dalam tubuh.
Ia juga menunjukkan bahwa diperkirakan kurang dari 10 persen populasi di sebagian besar negara yang diyakini tertular penyakit tersebut.
“Sebagian besar orang di kebanyakan negara tetap rentan terhadap virus ini,” katanya.
Baca Juga: Ida Fauziyah: Siap-siap Termin II Mulai Disalurkan Pada Akhir Oktober 2020
Tedros juga mencatat bahwa negara-negara telah melaporkan angka tertinggi harian COVID-19 ke badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa selama empat hari terakhir, mengutip lonjakan di Eropa dan Amerika pada khususnya.
“Tidak ada jalan pintas dan tidak ada peluru perak. Jawabannya adalah pendekatan yang komprehensif menggunakan setiap alat di kotak peralatan,” kata kepala WHO.
Virus korona baru telah menewaskan lebih dari satu juta orang dan telah menginfeksi lebih dari 37,6 juta sejak pertama kali muncul di China akhir tahun lalu.**