Bahas Karikatur Nabi Muhammad di Kelas, Seorang Guru Dipenggal di Perancis

- 20 Oktober 2020, 07:58 WIB
Seorang guru sejarah di Prancis dibunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhamad.
Seorang guru sejarah di Prancis dibunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhamad. /PublicDomainPictures/

MANTRA SUKABUMI – Kejadian tragis terjadi di Perancis, Seorang guru, Samuel Paty, dipenggal setelah bahas dan tunjukan karikatur Nabi Muhammad di kelas. Guru tersebut sedang membahas tentang kebebasan berekspresi di Perancis.

Samuel Paty, ditusuk dan dipenggal pada Jumat (16 Oktober 2020). Sebelumnya ia menunjukkan karikatur Nabi Muhammad dalam pelajaran kebebasan berekspresi. Dikutip mantrasukabumi.com yang dilansir upi.com pada Jumat 16 Oktober 2020).

Ia tidak haruskan siswa muslim ikuti pelajaran, namun hal itu tetap timbulkan kemarahan keluarga murid yang galang kampanye online tuntut pemecatan Paty.

Baca Juga: Update Harga Emas Batangan Series Batik Hari ini Selasa 20 Oktober 2020 di Logam Mulia

Baca Juga: Mahfud MD Bocorkan Dalang Demo UU Cipta Kerja, Mungkin Ada Orang Dekat SBY yang Ditangkap

Presiden Emmanuel Macron tegaskan akan menindak siapapun yang menunjukkan dukungan terhadap serangan tersebut.

"Salah satu rekan kami dibunuh hari ini karena dia mengajar. Kita harus berdiri bersama sebagai warga negara,” kata Macron.

Polisi mengatakan kejadian bermula ketika salah satu orang tua murid mengancam seorang guru sejarah setelah guru tersebut menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada siswa di kelas.

Guru tersebut menunjukkan karikatur yang diterbitkan majalah satire Charlie Hebdo pada 2015 sebagai bagian dari diskusi. Dilansir mantrasukabumi.com dari Reuters, guru tersebut menunjukkan karikatur Nabi Muhammad pada awal bulan ini.

Sebuah unggahan di Twitter pada 9 Oktober berisi video seorang pria yang mengatakan putrinya adalah salah satu murid dan bahwa dia terkejut dan kesal dengan tindakan guru tersebut.

Pria dalam video tersebut mendesak pengguna Twitter untuk mengadu kepada pihak berwenang dan meminta guru tersebut dipecat.

Sekitar sebulan yang lalu, terjadi sebuah serangan di luar bekas kantor Charlie Hebdo ketika majalah tersebut berencana mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad.

Seorang pria asal Pakistan menggunakan pisau daging untuk menyerang dan melukai dua orang yang sedang merokok di luar bekas kantor Charlie Hebdo.

Baca Juga: Erdogan Sebut Pernyataan Presiden Prancis Provokasi : Siapa Anda Bicara Tentang Islam

Baca Juga: Mudah! Cek Penerima Bantuan Pemerintah BPUM Rp2,4 Juta Cuma Pakai KTP di eform.bri.co.id/bpum

Hari Minggu (18 Oktober 2020), ratusan ribu orang adakan aksi solidaritas untuk Paty. Presiden Macron tegaskan akan ambil tindakan pada yang tunjukkan dukungan bagi serangan tersebut.

“Pemimpin Muslim di Perancis kutuk serangan itu. Sebuah masyarakat beradab tidak bunuh orang tidak bersalah, kebiadaban lah yang membunuh”, ujar Tareq Qubrou, Imam Masjid Bordeaux.

Pelaku penusukan dan pemenggalan tewas di hari yang sama setelah ditembak mati oleh polisi. 15 orang telah ditangkap dan tengah diinterogasi.

Ini serangan penusukan kedua sejak dimulainya persidangan kasus pembunuhan terkait penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah satir Charlie Hebdo. **

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x