Jepang Tingkatkan Hubungan Keamanan dengan Vietnam dalam Upaya Tekanan terhadap Beijing

- 20 Oktober 2020, 13:51 WIB
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kiri) setuju dengan mitranya dari Vietnam Nguyen Xuan Phuc agar negara-negara tersebut bekerja sama dalam berbagai masalah termasuk Laut Cina Selatan. Foto: Kyodo
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kiri) setuju dengan mitranya dari Vietnam Nguyen Xuan Phuc agar negara-negara tersebut bekerja sama dalam berbagai masalah termasuk Laut Cina Selatan. Foto: Kyodo /

Sebagai sekutu utama AS di Asia, Jepang telah berusaha dengan hati-hati menyeimbangkan hubungannya dengan China, mitra dagang terbesarnya, dan menghindari konfrontasi terbuka dengan Beijing. Tokyo ragu-ragu untuk mengirim kapal perang untuk bergabung dengan operasi kebebasan navigasi yang dipimpin AS, yang menurut Washington adalah bagian dari upaya untuk melawan aktivitas China di kawasan itu tetapi Beijing mengatakan merusak stabilitas regional.

Baca Juga: Diakui Secara Resmi jadi Ahli Waris Satu-Satunya, Ini Fakta Anak Raja Thailand Pangeran Dipangkorn

Lian Degui, pakar urusan Jepang di Shanghai Institutes for International Studies, mengatakan Tokyo tidak ingin mengambil bagian dalam kebebasan operasi navigasi.

"(Tokyo) ingin menemukan cara sendiri untuk bekerja sama dengan AS, yaitu melakukan kerja sama militer dan latihan bersama pada tingkat tertentu dengan negara-negara Asia Tenggara," kata Lian.

“Mereka juga ingin meningkatkan tekanan terhadap China atas masalah Laut China Selatan sebagai perselisihannya sendiri dengan Beijing di atas Kepulauan Diaoyu hampir tidak bisa diselesaikan, ”katanya, mengacu pada pulau tak berpenghuni di Laut Cina Timur yang dikenal sebagai para Senkaki di Jepang yang diklaim oleh Tokyo, Beijing dan Taipei.

Para pengamat mengatakan Beijing sangat menyadari tekanan semacam itu di tengah
meningkatnya ketegangan dengan Washington atas Laut Cina Selatan dan masalah sensitif lainnya seperti hak asasi manusia, Taiwan, Xinjiang dan Tibet.

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Li Mingjiang, seorang profesor di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura, mencatat bahwa China sudah bersaing dengan Jepang dalam hal bantuan keuangan dan investasi di Asia Tenggara.

Sekarang juga menghadapi "persaingan dari negara-negara Barat yang secara tidak resmi mengoordinasikan upaya untuk menahan China di kawasan - misalnya, peningkatan kerja sama bantuan keuangan oleh negara-negara seperti Jepang, AS, Australia, dan Uni Eropa", kata Li.

Tetapi tidak jelas apakah negara-negara di Asia Tenggara akan berporos ke arah AS dan sekutunya, bukan China.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x