Amerika Serikat Minta Izin Terkait Pesawat Mata-mata, Indonesia Menolak

- 20 Oktober 2020, 16:55 WIB
Ilustrasi pesawat mata-mata Amerika Serikat U-2 .*
Ilustrasi pesawat mata-mata Amerika Serikat U-2 .* /Handout via SCMP/


MANTRA SUKABUMI – Amerika Serikat mengirimkan proposal kepada Indonesia perihal meminta izin untuk mendarat dan mengisi bahan bakar untuk pesawat mata-mata miliknya.

Pesawat mata-mata milik Amerika Serikat ini sedang melakukan pengintaian maritime P-8 Poseidon, akan tetapi menurut pandangan para pejabat senior Indonesia perihal ini sudah mengetahui masalah tersebut.

Hal ini bisa berpengaruh terhadap Indonesia, karena hal ini bisa mempengaruhi posisi Indonesia dalam netralitas kebijakan luar negeri Indonesia.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Produk Sinovac Asal China Dinyatakan Aman Setelah Lakukan Uji Fase 3

Indonesia tahun ini menolak proposal Amerika Serikat untuk mengizinkan pesawat pengintai maritim P-8 Poseidon mendarat dan mengisi bahan bakar di sana, menurut empat pejabat senior Indonesia yang mengetahui masalah tersebut. 

Para pejabat Amerika Serikat membuat beberapa pendekatan "tingkat tinggi" pada Juli dan Agustus kepada menteri pertahanan dan luar negeri Indonesia sebelum Presiden Indonesia, Joko Widodo, menolak permintaan tersebut, kata para pejabat, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA.

Perwakilan presiden dan menteri pertahanan Indonesia, kantor pers Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta tidak menanggapi permintaan komentar.

Perwakilan Departemen Pertahanan AS dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menolak berkomentar.

Baca Juga: Hadapi Covid-19, Menkes Terawan Adakan Pertemuan Bilateral dengan Duta Besar Jepang

Proposisi tersebut, yang muncul ketika AS dan China meningkatkan persaingan mereka untuk mendapatkan pengaruh di Asia Tenggara, mengejutkan pemerintah Indonesia, kata para pejabat tersebut, karena Indonesia memiliki kebijakan netralitas kebijakan luar negeri yang sudah berlangsung lama.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah