Rekor Baru AS Dalam Sehari 84.000 Kasus COVID-19, Dilema Antara Pilpres dan Musim Dingin

- 24 Oktober 2020, 20:17 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /Pixabay

 

MANTRA SUKABUMI – Lebih dari 84.000 orang didiagnosis positif kasus COVID-19 di seluruh Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat (23 Oktober 2020), menurut penghitungan Reuters. Ini  merupakan rekor baru peningkatan dalam sehari terinfeksi selama pandemi COVID-19 melonjak lagi secara nasional.

Lonjakan menjadi 84.218 kasus, pecahkan rekor 77.299 yang terjadi pada 16 Juli 2020, ketika para peneliti Universitas Washington memperkirakan bahwa jumlah kematian di AS dari COVID-19 dapat mencapai total 500.000 pada Februari.

Enam belas negara bagian AS juga mencapai rekor seharinya untuk infeksi baru virus yang menyebabkan COVID-19 pada hari Jumat, termasuk lima negara bagian yang dianggap penting dalam pemilihan presiden (Pilpres), 3 November 2020, yaitu: Ohio, Michigan, North Carolina, Pennsylvania dan Wisconsin. Dikutip mantrasukabumi.com yang dilansir reuter.com, pada Jumat (23 Oktober 2020).

Baca Juga: Waspada, Ibu Hamil Harus Tahu, Berikut 5 Bahaya Menahan Kencing Saat Hamil

Baca Juga: Hati-hati Mandi di Sungai, Mitos Hantu Banyu Dapat Tenggelamkan Seseorang Hingga Meninggal

Pakar kesehatan belum menunjukkan alasan kenaikan tersebut tetapi telah mengutip faktor-faktor seperti suhu yang lebih dingin yang mendorong orang masuk, kelelahan dengan tindakan pencegahan COVID-19 dan siswa yang kembali ke sekolah dan perguruan tinggi.

Perkiraan terbaru oleh Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington yang dikutip secara luas juga mencerminkan kekhawatiran bahwa cuaca musim dingin akan mendorong orang Amerika masuk ke dalam ruangan, tempat virus lebih mungkin menyebar.

“Kami sedang menuju lonjakan musim gugur / musim dingin yang sangat substansial,” kata direktur IHME Chris Murray, yang ikut memimpin penelitian.

Jumlah kemungkinan kematian bisa turun 130.000 jika 95% orang Amerika menutupi wajah mereka, kata IHME, menggemakan rekomendasi oleh Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x