Duka Di Afghanistan, Bom Bunuh Diri di Pusat Pendidikan Kabul Menewaskan 24 Siswa

- 25 Oktober 2020, 17:50 WIB
Ilustrasi ledakan bom nuklir.
Ilustrasi ledakan bom nuklir. /Pixabay/Alexander Antropov/

Serangan itu, yang dikutuk oleh NATO dan pemerintah Afghanistan, terjadi di daerah Kabul barat yang merupakan rumah bagi banyak komunitas Syiah di negara itu, sebuah agama minoritas di Afghanistan yang menjadi sasaran kelompok-kelompok seperti ISIS di masa lalu.

Puluhan siswa tewas di daerah yang sama di Kabul dalam serangan terhadap pusat pendidikan lain pada tahun 2018.

Seorang guru di pusat Kawsar-e Denmark, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah keamanan, mengatakan bahwa dia dan staf pengajar lainnya terkejut dengan penargetan lembaga yang telah memberikan bimbingan untuk memberi ribuan anak jalan ke pendidikan tinggi.

Baca Juga: Perlu Diketahui Berikut 10 Godaan Menjelang Pernikahan yang Selalu Muncul

“Semua siswa penuh energi, termasuk keluarga miskin, tapi berharap masa depan lebih cerah,” ujarnya.

Serangan terbaru terjadi setelah pertempuran sengit di beberapa provinsi dalam beberapa pekan terakhir, yang telah membuat ribuan warga sipil mengungsi.

Utusan Khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad pada Minggu pagi di Twitter menyerukan pengurangan segera dalam kekerasan dan percepatan dalam proses perdamaian, mengutip meningkatnya kekerasan di negara itu dalam beberapa pekan terakhir termasuk temuan oleh komisi hak asasi manusia bahwa pemerintah Afghanistan serangan udara telah menewaskan 12 anak.

“Berapa banyak lagi yang bisa kita tanggung, sebagai individu dan sebagai masyarakat? Berapa kali kita bisa bangkit? ” tanya Shaharzad Akbar, ketua Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afghanistan di Twitter tak lama setelah serangan hari Sabtu, mengatakan bahwa penargetan warga sipil adalah kejahatan perang. **

 

 

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x