Indonesia Incar Peningkatan Investasi AS, USTR Berikan Status Perdagangan Istimewa

- 1 November 2020, 19:27 WIB
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berpose untuk fotografer selama pertemuan mereka di Jakarta, Indonesia, pada 29 Oktober 2020. (Foto: Kementerian Luar Negeri Indonesia / AP)
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berpose untuk fotografer selama pertemuan mereka di Jakarta, Indonesia, pada 29 Oktober 2020. (Foto: Kementerian Luar Negeri Indonesia / AP) /

MANTRA SUKABUMI – Pada Minggu, 1 November 2020, Pejabat tinggi negara mengatakan, Indonesia akan melihat peningkatan signifikan dalam perdagangan dan investasi dari AS.

Hal tersebut merupakan hasil dari fasilitas preferensi perdagangan Washington, yang diperbarui dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Program Generalized System of Preferences (GSP) memberikan status perdagangan istimewa kepada negara berkembang.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Baca Juga: Jangan lewatkan Keseruannya, Manchester United vs Arsenal Malam Ini, Berikut Link Livenya

Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) mengatakan pada hari Jumat, pihaknya telah menutup tinjauan kelayakan Indonesia untuk akses ke fasilitas Generalized System of Preferences (GSP), tanpa kehilangan manfaat sebelumnya.

Dikutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com, bahwa Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, yang mencatat hal itu terjadi setelah lebih dari dua tahun negosiasi.

"Ambisi pemerintah untuk melipatgandakan perdagangan (AS-Indonesia) dalam lima tahun ke depan menjadi US $ 60 miliar, sekaligus mendorong investasi AS," kata Mahendra Siregar.

Total perdagangan dua arah dengan Amerika Serikat senilai US $ 28,6 miliar tahun lalu, menurut data kementerian perdagangan Indonesia.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah