Korban Tewas Akibat Badai Eta di Amerika Tengah Capai 100 Orang Lebih

- 7 November 2020, 09:40 WIB
Badai Eta Menerjang Amerika Tengah
Badai Eta Menerjang Amerika Tengah /Google Maps

MANTRA SUKABUMI – Korban tewas akibat bencana badai Eta di Amerika Tengah, melonjak pada hari Jumat, 7 November 2020, setelah militer Guatemala mencapai desa di pegunungan terpencil dimana hujan lebat telah memicu tanah longsor telah menewaskan sekitar 100 orang.

Juru bicara militer Guatemala, Ruben Tellez mengatakan kebanyakan korban tewas dikuburkan di Queja, desa terpencil di wilayah tengah Alta Verapaz.  Ia juga memperkirakan sekitar 150 rumah tertimbun tanah longsor.

Tellez menambahkan, daerah di sekitar desa Queja tampaknya pernah menjadi lokasi longsor besar satu dekade lalu, yang menyebabkan puluhan orang tewas.

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

Baca Juga: Rayakan Awal Bulan November dengan Merchant Baru ShopeePay

"Sekarang akibat semua fenomena (Badai Eta) ini, daerah itu longsor lagi," kata Tellez.

Presiden Guatemala Alejandro Giammattei mengindikasikan jumlah korban tewas bisa melonjak lebih tinggi, dengan jumlah korban tewas dan hilang di desa Queja diperkirakan sekitar 150 orang.

Badai Eta merupakan salah satu badai paling dahsyat yang melanda Amerika Tengah dalam beberapa tahun terakhir. Pada hari Jumat, 6 November 2020 badai itu menyebabkan hujan lebat di sebagian besar Amerika Tengah. Pusat Badai Nasional AS (NHC) memperingatkan banjir di wilayah tersebut akan terus berlanjut.

Operasi penyelamatan di Honduras dan Guatemala diperlambat oleh jalan dan jembatan yang hancur, pihak berwenang terpaksa merekrut militer dan menggunakan helikopter serta speedboat untuk menyelamatkan orang-orang yang mengungsi di atas rumah mereka.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah