AS Miliki Sejarah Panjang Transfer Kekuasaan Meski Ada Serangan Trump atas Legitimasi Hasil Pemilu

- 9 November 2020, 21:50 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat
Ilustrasi bendera Amerika Serikat /Foto: Pixabay/Free-Photos/

MANTRA SUKABUMI - Pemilihan presiden AS secara resmi belum berakhir. Para pemilih loyalis partai yang biasanya berjanji untuk mendukung kandidat yang mendapat suara terbanyak, mereka akan bersidang pada 14 Desember untuk memberikan suara mereka secara resmi.

Amerika Serikat memiliki sejarah panjang transfer kekuasaan secara damai yang kemungkinan besar akan berlanjut meskipun ada serangan Presiden Donald Trump terhadap legitimasi hasil pemilu, kata pakar keamanan nasional.

Jika Biden memenangkan pemilihan Electoral College, seperti yang diharapkan, dia akan dilantik pada tanggal 20 Januari 2020, yang ditetapkan dalam Konstitusi.

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

Baca Juga: ShopeePay Kembali dengan Merchant Baru untuk Kamu Nikmati Minggu Ini!

Sebuah undang-undang yang disebut Undang-Undang Peralihan Presiden tahun 1963 membuat pegawai negeri sipil karir penting untuk penyerahan kekuasaan.

Dikutip mantrasukabumi.com dari hindustantimes.com, bahwa mereka menghadapi tenggat waktu untuk memberikan data dan akses ke pejabat yang masuk.

Di bawah undang-undang, proses transisi akan berubah menjadi sangat cepat setelah agen federal bernama Administrasi Layanan Umum AS (GSA), yang mengelola gedung federal, menunjuk pemenang pemilu.

Pada saat itu, tim presiden yang akan datang dapat memperoleh buku pengarahan, memanfaatkan dana, dan mengirim perwakilan untuk mengunjungi lembaga pemerintah.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Hindustan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah