Siswa Pimpin Unjuk Rasa di Thailand dan Tuntut Reformasi Monarki

- 21 November 2020, 19:56 WIB
Polisi menembakkan meriam air ke pengunjuk rasa pro-demokrasi selama unjuk rasa anti-pemerintah di Bangkok pada 16 Oktober 2020. (Foto: AFP / Lillian SUWANRUMPHA)
Polisi menembakkan meriam air ke pengunjuk rasa pro-demokrasi selama unjuk rasa anti-pemerintah di Bangkok pada 16 Oktober 2020. (Foto: AFP / Lillian SUWANRUMPHA) /

MANTRA SUKABUMI - Ribuan orang turun aksi dan bergabung melancarkan aksi protesnya yang dipimpin langsung oleh siswa sekolah menengah.

Masyarakat Thailand terus berjuang menyuarakan aspirasi untuk melakukan reformasi dalam usaha menggulingkan pemerintah dan mengekang kekuasan monarki.

Dalam sejarah unjuk rasa Thailand ini merupakan yang paling besar sejak kepemimpinan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha bahkan polisi telah menggunakan semua Undang-Undang untuk melawan pengunjuk rasa, yang telah menjadi tantangan terbesar bagi lembaga tersebut selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Ini Tanggapan Ferdinand Hutahaean Terkait Penyataan Jusuf Kalla Atas Persoalan HRS

Polisi mengatakan protes oleh kelompok Pelajar Buruk dapat dilanjutkan, meskipun dua dari pemimpin remajanya dipanggil pada hari Jumat untuk dakwaan atas protes sebelumnya.

“Kami di sini untuk meminta kebebasan yang telah diambil dari kami serta untuk reformasi pendidikan,” kata siswa sekolah menengah Mameaw, 18, yang menolak untuk memberikan nama lengkapnya. Kami menginginkan monarki konstitusional yang nyata sebagaimana dilansir dari Reuters pada Sabtu, 21 November 2020.

Protes sejak Juli memiliki tiga tuntutan utama: pencopotan mantan pemimpin junta Prayuth sebagai perdana menteri, konstitusi baru, dan reformasi monarki Raja Maha Vajiralongkorn.

Baca Juga: ISIS Tembakan Roket ke Afghanistan dan Tewaskan 8 Orang di Tempat Kejadian

Tetapi para siswa sekolah menengah juga mencari kebebasan yang lebih besar dan perlakuan yang lebih adil dalam sistem pendidikan yang menurut mereka kuno dan ditujukan terutama untuk menanamkan kepatuhan. Banyak yang berbicara tentang pentingnya kesetaraan gender.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x