Apa yang menjadi penyebab pasti kanker darah memang belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker darah, yaitu:
- Pria.
- Berusia lebih dari 55 tahun.
- Adanya anggota keluarga yang mengidap kanker darah.
- Memiliki gangguan sistem imunitas tubuh, seperti HIV/AIDS.
- Sedang mengonsumsi obat imunosupresan.
- Terinfeksi virus pylori atau Epstein-Barr.
- Terpapar senyawa kimia, seperti pestisida.
Merokok.
Diagnosis Kanker Darah
Secara umum, diagnosis kanker darah membutuhkan wawancara medis dan pemeriksaan fisik oleh dokter.
Dokter akan menanyakan riwayat keluhan-keluhan yang mengarah pada kanker darah.
Selain itu, dokter akan mencari tanda melalui pemeriksaan fisik, seperti kulit atau kelopak mata yang pucat akibat anemia, pembesaran kelenjar getah bening, dan sebagainya.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan mencakup pemeriksaan darah rutin, apusan darah tepi, dan morfologi darah tepi. Pemeriksaan sumsum tulang juga dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis.
Selain itu, pengidap mungkin juga akan menjalani pemeriksaan tambahan untuk menentukan tingkat keparahan kanker darah. Setelah mendapatkan diagnosis, dokter dapat memutuskan penanganan yang paling sesuai.
Pencegahan Kanker Darah
Hingga saat ini, belum dapat dipastikan langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker darah.