Network
MANTRA SUKABUMI - Gus Baha dalam salah satu isi ceramahnya pernah menyampaikan tentang tips menjaga imunitas tubuh.
Tips yang disampaikan Gus Baha ini dapat kita cerna dalam meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi sekarang ini.
Terbilang sederhana, Gus Baha menjelaskan untuk meningkatkan imunitas tubuh, maka kita harus selalu tampak ceria bukan malah terlalu ketakutan.
Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes
"Khazanah itu banyak, untuk melawan penyakit, ketakutan itu bahaya karena bisa mengganggu imunitas tubuh"Ujarnya. Sebagaimana dikutip dari iqra.id
Lebih jelasnya, berikut ini penjelasan dan tips Gus Baha dalam menjaga imunitas tubuh.
Sebagimana dikutip mantrasukabumi.com dari iqra.id, Gus Baha mengangkat sebuah kisah dialog dua orang nabi.
Nabi Isa itu orangnya ceria, ceria sekali…
Dia pernah ditegur sama Nabi Yahya, “Saya melihat melihat kamu kok selalu senyum ceria seakan-akan tidak ada adzab Allah?”
Nabi Isa lalu membalas ke Nabi Yahya, “Kamu kok cemberut terus, seakan-akan di dunia tidak ada rahmat Allah?”
Jadi, kamu memilih mana, senyum terus atau cemberut terus? Partainya hanya dua, Nabi Yahya dan Nabi Isa.
Khazanah itu banyak, untuk melawan penyakit, ketakutan itu bahaya karena bisa mengganggu imunitas tubuh.
Orang harus percaya diri, harus PD..!! Meskipun harus hati-hati, orang harus tetap PD..!! Dengan demikian, imunitas tubuh kita terjaga.
Baca Juga: Gus Baha Diminta Berdoa agar Pandemi Cepat Hilang, Begini Jawabannya yang Tak Disangka
Jadi, ya sudah seperti itu. Semua orang punya cara untuk menjaga diri masing-masing.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, Beberapa penelitian, stres yang sedang berlangsung memiliki dampak pada sistem kekebalan tubuh.
Stres dapat disebabkan dari lingkungan keluarga, pertemanan, dan rekan kerja ataupun tantangan ditempat kerja.
Ahli saraf mengumpulkan bukti bahwa tawa memicu respon kimiawi otak dan mengarah pada perasaan sejahtera.
Tertawa dapat meningkatkan aliran darah dan kesehatan jangka panjang.
Namun, tertawa yang dibicarakan di sini adalah tawa riang, yaitu jenis tawa yang dipicu dari cerita lucu, bukan tawa sarkas atau tawa yang tidak ramah.***
