Jelang Final Piala Euro 2020, Gus Baha: Jasa Pemain Sepak Bola, Inggris dan Prancis Tak Benci Islam

- 11 Juli 2021, 20:45 WIB
Jelang Final Piala Euro 2020, Gus Baha: Jasa Pemain Sepak Bola, Inggris dan Prancis Tak Benci Islam.
Jelang Final Piala Euro 2020, Gus Baha: Jasa Pemain Sepak Bola, Inggris dan Prancis Tak Benci Islam. /*/Instagram/@nasihat_gusbaha/

MANTRA SUKABUMI - Jelang Final Piala Euro 2020, Gus Baha sebut jasa pemain sepak bola, Inggris dan Prancis tidak Benci Islam.

Gus Baha atau KH Bahauddin Nur Salim mengatakan bahwa pemain sepak bola mempunyai peran dalam Islam.

Sebab, kata Gus Baha Inggris itu mengenal Islam melalui Mohamed Salah, seorang pemain sepak bola.

Baca Juga: Jadwal dan Prediksi Skor Final EURO 2020: Italia vs Inggris Laga Penentu akan Berlangsung 12 Juli 2021

Dilansir mantrasukabumi.com dari tulisan ceramah Gus Baha tentang; Jasa Pemain Sepak Bola, Inggris dan Prancis Tidak Benci Islam, dari akun twitter @gusbahadaily pada Minggu, 11 Juli 2021.

Orang Inggris itu kalau mengenal Islam lewat Mohamed Salah, pemain sepak bola (Liverpool).

Mereka tidak ingin mengamati kiai, justru yang mereka ingin amati adalah pemain bola.

Orang Prancis tidak benci Islam karena Zainuddin Yazid, dalam bahasa Prancis dikenal Zinedine Zidane. Dia imigran dari Aljazair (negara di benua Afrika).

Tapi, setelah Zidane membawa Prancis juara (Piala Dunia 1998), mereka kemudian tidak benci terhadap Islam

Baca Juga: Link Live Streaming Final Italia vs Inggris Piala Euro 2020, Tinggal Klik Tanpa Buffering

Tangkap layar Twitter
Tangkap layar Twitter */akun @gusbahadaily

Baca Juga: Alasan Gus Baha Pakai Peci Miring hingga Keluar Rambut, Ini Jawaban Saat Ditanya Wartawan

Zidane membawa kebanggaan Prancis juara dunia. Apalagi kalau tidak salah, waktu itu ada 3 pemain muslim di Timnas Prancis.

Imam Sya'roni Bertemu Seorang Wali yang Suka Sepak Bola.

Orang mengira, warga Prancis tidak membenci Islam itu menunggu toleransi beragama lewat buku-buku, ternyata tidak, justru karena pemain sepak bola coba!!

Sampai jurnal-jurnal di Prancis setelah juara dunia, “Siapa bisa membenci orang Aljazair? Mereka harga kita, mereka martabat kita.

Dahulu, pemain di Inggris kalau mau shalat atau puasa itu susah. Terus mereka mau meminta hak ketika musim puasa.

Baca Juga: Jadwal dan Prediksi Skor Final EURO 2020: Italia vs Inggris Laga Penentu akan Berlangsung 12 Juli 2021

Tapi, menjadi mudah di luar dugaan. Manchester City dibeli oleh Sulaiman al-Fahim (pengusaha asal Uni Emirat Arab), ya sudah mau apa kalau yg punya (klub) adalah seorang muslim.

Akhirnya sekarang ada masjid, mau apa coba? Segampang itu kalau Allah mengubah dunia. Makanya disebut:

‏يَا مُحَوِّلَ اْلأَحْوَالِ، حَوِّلْ حَالِي إِلَى أَحْسَنِ اْلأَحْوَالِ
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

Semua itu kita ikhtiari, tetap yakin Allah yang punya cara.

Dalam sejarah yang terkenal, Islam masuk di Indonesia bukan lewat ustad, tapi lewat pedagang. Ya meskipun banyak versi para ahli sejarah tentang teori masuknya Islam di Indonesia.

"Nanti malam final piala Euro 2020. dukung italia atau inggris?," tulisnya.***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x