Pembacaan kedua, agar terhindar dari bala musibah.
Dan bacaan yang ketiga, agar diberi kecukupan rezeki. Aktifitas ini menjadi tradisi rutinan bagi masyarakat Indonesia di malam Nisfu Syaban.
Pada malam Nisfu Syaban atau bulan Syaban, Allah SWT menurunkan surat Al-Ahzab ayat 56 yang menganjurkan pembacaan shalawat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (Q.S Al-Aḥzāb [33]:56)
Amal-amal perbuatan manusia selama setahun dilaporkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala pada bulan Syaban.
Pada bulan Syaban Allah SWT membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya.
Menurut riwayat Sayyidah Aisyah radhiallahu anha Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah melakukan puasa sunnah melebihi proses Sunnah di bulan Syaban.