Jangan Panik, Happy Hypoxia Bisa Ditangani Secara Medis dan Pahami Cara Pencegahannya

- 27 September 2020, 08:04 WIB
ILUSTRASI virus Covid-19: Waspada Happy Hypoxia Serangan Covid-19 Tanpa Gejala, Lakukan Deteksi Dini dan Pahami Kondisinya
ILUSTRASI virus Covid-19: Waspada Happy Hypoxia Serangan Covid-19 Tanpa Gejala, Lakukan Deteksi Dini dan Pahami Kondisinya /Pixabay/.*/Pixabay


MANTRA SUKABUMI – Istilah Happy Hypoxia muncul seiring dengan pandemi Corona yang merebak akhir-akhir ini. Tidak seindah namanya yang mengesankan kebahagiaan, namun kenyataannya berbahaya bagi siapa saja terutama bagi penderita Covid-19.

Gejala yang ditimbulkan oleh Covid-19, seperti demam, batuk, dan pilek. Pada kasus yang parah, penyakit ini bisa menyebabkan sesak napas dan penurunan kesadaran akibat kekurangan oksigen.

Pada kasus lain, ada penderita Covid-19 yang tidak merasakan gejala apa pun. Meski terkadang tidak bergejala, ternyata infeksi virus corona bisa saja membuat tubuh penderitanya mengalami penurunan oksigen secara perlahan.

Baca Juga: Alhamdulillah Erick Thohir Sebut 3 BLT Akan Dilanjutkan Hingga Tahun 2021, Simak Penjelasannya

Baca Juga: Waspada, Berikut Daerah yang Berpotensi Tsunami 20 Meter, Diantaranya Jawa Barat dan Jawa Timur

Dikutip dari beberapa sumber yang dapat dipercaya. Fenomena berkurangnya jumlah oksigen di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala inilah yang dikenal dengan sebutan happy hypoxia.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami hypoxia, di antaranya:
Kelainan jantung, gangguan fungsi paru-paru (asma, emfisema, bronkitis, pneumonia, PPOK, dan kanker paru-paru), gangguan pernapasan saat tidur atau sleep apnea, dan Anemia.
Selain itu, hypoxia juga dapat terjadi pada orang yang menyelam hingga kedalaman tertentu atau berada di ketinggian tertentu.

Hypoxia yang tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan organ tubuh, seperti otak dan jantung. Ketika hal ini terjadi, fungsi organ akan terganggu sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Sebagian besar penderita yang mengalami hypoxia akan mengalami gejala sesak napas, lemas, kulit pucat, dan kuku serta bibir tampak kebiruan. Jika sudah parah, hypoxia bisa membuat penderitanya mengalami penurunan kesadaran atau bahkan koma.

Meski demikian, pada kasus tertentu, hypoxia bisa terjadi tanpa gejala apa pun dan baru terdeteksi ketika penderita menjalani pemeriksaan darah atau pemeriksaan saturasi oksigen dengan alat yang disebut pulse oximeter. Kondisi yang dinamakan silent hypoxia atau happy hypoxia ini diduga dapat terjadi pada penderita Covid-19.

Penyebab Terjadinya Happy Hypoxia

Ada teori yang menyebutkan bahwa happy hypoxia terjadi akibat peradangan pada jaringan paru-paru yang disebabkan infeksi virus Corona. Ada pula yang menyebutkan bahwa hal ini terjadi karena masalah pada sistem saraf yang mengatur fungsi pernapasan dan kadar oksigen dalam darah.

Baca Juga: Kabar Gembira Pemerintah Akan Perpanjang Subdisi Gaji dan BLT Covid-19 Hingga 2021

Baca Juga: Meski Bangun Kesiangan, Shalat Subuh Tetap Wajib Dilaksanakan

Meskipun penyebab terjadinya happy hypoxia pada penderita Covid-19 belum dapat dipastikan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa happy hypoxia dapat meningkatkan risiko kematian pada penderita Covid-19.

Oleh karena itu, setiap orang yang dinyatakan positif Covid-19 tetap perlu waspada meski tidak mengalami gejala apa pun.

Penanganan Happy Hypoxia
Kondisi hypoxia, baik yang yang bergejala maupun tidak, perlu segera ditangani oleh dokter. Untuk menangani hypoxia, dokter akan memberikan terapi oksigen serta menangani penyakit atau kondisi yang menyebabkan penurunan kadar oksigen tersebut.

Pada penderita hypoxia yang masih dapat bernapas, hypoxia bisa ditangani dengan pemberian oksigen melalui selang atau masker oksigen. Sedangkan pada penderita yang sudah mengalami penurunan kesadaran atau tidak dapat bernapas, dokter akan memberikan oksigen melalui ventilator dan melakukan perawatan di ruang ICU.

Baca Juga: Hati-Hati, Pahalamu Bisa Habis Kelak di Akhirat Akibat Melakukan Dosa Ini

Baca Juga: Allah Tempatkan Ruh Sebagian Orang Mati di Perut Burung Hijau, Berikut Penjelasannya

Pencegahan Hypoxia

Hypoxia sulit untuk dicegah karena dapat terjadi tanpa diduga. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko terjadinya hypoxia:

• Gunakan obat asma secara rutin.

• Lakukan latihan pernapasan.

• Hindari naik ke ketinggian tertentu secara cepat, untuk mencegah altitude sickness.

• Terapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga secara rutin, minum air putih yang cukup, dan berhenti merokok.

Lakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter jika Anda memiliki kondisi medis atau penyakit yang bisa meningkatkan risiko terjadinya hypoxia.** 

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x