Peneliti Amerika Serikat Sebut Diet Puasa Bikin Hilang Jumlah Otot, Benarkah! Berikut Penjelasannya

- 16 Oktober 2020, 06:13 WIB
ILUSTRASI diet
ILUSTRASI diet /Pixabay/Gerd Altmann/.*/Pixabay/Gerd Altmann

Tak hanya itu, massa lemak, kadar kolesterol, atau kontrol gula darah pun tak berbeda banyak.

Dari sana bisa disimpulkan, diet puasa tidak benar-benar meningkatkan kesehatan metabolik atau penurunan berat badan partisipan.

Baca Juga: Pemerintah Akan Tarik Kembali BLT UMKM Rp2,4 Juta, Jika Tidak Segera Diambil

Namun, partisipan dalam kedua kelompok menunjukkan sedikit penurunan berat badan.

Dan, mereka yang berada dalam kelompok kedua -yang menerapkan diet puasa- menurunkan berat badan sedikit lebih banyak dibandingkan kelompok pertama.

Hanya saja, ada pola yang bermasalah pada penurunan berat badan partisipan di kelompok kedua.

Sekitar 65 persen dari total penurunan berat badan di antara peserta dalam kelompok kedua terdiri dari massa otot.

Angka kehilangan massa otot itu jauh lebih banyak dibandingkan saat kita mempraktikkan diet reguler yang membatasi kalori, yakni sekitar 20-30 persen.

Baca Juga: Waspada! 5 Jenis Kanker Mematikan ini Rentan Serang Kaum Wanita

Seluruh partisipan dalam penelitian ini tidak diminta untuk membatasi jumlah kalori tertentu, jenis diet makro, atau melakukan olahraga.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah