MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan contoh perlunya istighfar menurut Imam Al-Ghazali.
Menurut Gus Baha, Imam Al-Ghazali mengatakan contoh perlunya istighfar itu sangat sederhana tapi bermakna.
Bahkan kata Gus Baha Rabiah Adawiyah juga mengatakan kalau meskipun diri Anda benar, tetapi harus tetap istighfar.
Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?
"Orang itu, meskipun benar menurut Rabiah Adawiyah itu tetap harus istighfar, begini Imam Al-Ghazali memberi contoh perlunya istighfar, contohnya sederhana," ungkap Gus Baha.
Dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah dari kanal YouTube Santri Muda Gus Baha pada Rabu 20, Oktober 2021.
Menurut Gus Baha adanya Polisi atau hukuman itu berkat adanya orang yang salah, sebab kalau tidak ada orangnya yang salah, maka tidak akan ada Polisi.
"Adanya Polisi dan kehakiman itu berkat adanya konflik, andai tidak ada pencuri, maka tidak ada Polisi, kalau tidak ada konflik, maka tidak ada kehakiman," kata Gus Baha.
Intinya lembaga-lembaga banyak yang terhormat dan terpandang di masyarakat sebab ada yang tidak benar.
"Jadi, lembaga-lembaga yang terhormat itu berkat sebab yang tidak benar, paham?," kata Gus Baha.
Maka dari itu, jika ada orang yang merasa sok benar itu keliru.
"Makanya pejabatnya pada kualat, perkaranya itu, kadang lembaga terhormat itu berangkat dari sebab yang tidak benar," ujar Gus Baha.
"Makanya jangan berani menentang Allah, lawong Pemilik Semesta mau mengatur seperti itu," tambahnya.
Setelah itu Gus Baha menjelaskan gaji dan Kiai yang dikasih amplop.
Baca Juga: Gus Baha Sebut Ulama Itu Lebih Mulia dari Wali, Begini Alasannya
"Makanya kalau menerima gaji, istighfarlah. Siapa tahu berasal dari sebab yang salah," kata Gus Baha.
"Bisa kamu teruskan, Khin: Kiai dapat amplop sebab adanya orang bodoh, kalau pintar semua nggak mungkin dapat amplop," tambahnya.
Makanya Kiai yang waras itu menurut Gus Baha kalau dikasih amplop itu istighfar, sebab agak musibah.***