MANTRA SUKABUMI - Gus Baha mengungkapkan alasan di rumah para kiai alim yang mana melonggarkan penggunaan alat-alat elektronik untuk anak.
Gus Baha mengatakan bahwa ternyata ada maksud yang dalam dari para kiai melonggarkan penggunaan alat elektronik tersebut.
Gus Baha menjelaskan hal ini karena ditanya oleh seorang peserta kajian ilmiahnya, yang mengaku bingung dengan kondisi zaman.
Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?
Di pesantren-pesantren pada umumnya dilarang untuk membawa hp atau alat elektronik lain, sementara kondisi akhir-akhir ini berbeda.
Berbeda maksudnya yaitu ketika pandemi dan berlaku pembelajaran daring, anak-anak di pesantren mau tidak mau harus belajar online juga.
Belajar online tersebut akan melibatkan penggunaan hp di pesantren-pesantren, lalu hal ini menjadi kegamangan para pengurusnya.
“Ada filosofi ilmiah yang nggak bisa diganggu gugat,” kata Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Dakwah Inti pada 25 Oktober 2021.
Gus Baha memulai jawabannya dengan filosofi ’al insan abdul ihsan’ yang artinya manusia pasti mudah atau dikalahkan dengan kebaikan.
Gus Baha lalu beralih pada kisah kiai yang wara dan zuhud yang di rumahnya tidak ada tv, hp, dan motor.
Maksudnya yaitu agarkeluarga tidak terpengaruh buruk dengan alat-alat elektronik tersebut, atau agar tidak keluyuran dengan motor.
Tetapi yang terjadi anaknya pertama kali memegang hp, menonton tv, mengendarai motor untuk yang pertama kalinya menjadi masalah.
Karena didapat dari orang lain yang tidak melaksanakan sholat. Selanjutnya anak tersebut akhirnya merasa berhutang budi kepada yang meminjaminya.
Lama-lama kenangan yang terbentuk pada anak itu ternyata orang yang tidak sholat lebih manusiawi dari pada yang rajin beribadah.
“Singkat cerita anak ini nggak sholat,” tutur Gus Baha.
Ketika anaknya tidak sholat itulah orang tuanya bertaubat dan meminta maaf kepada Gus Baha dan bapaknya.
Karena bila melihat kembali di rumah Gus Baha dan KH Maimun Zubair ada tv dan motor, sehingga tidak seharusnya berbuat yang berbeda.
Gus Baha kemudian menjelaskan kenpa banyak kiai alim yang longgar di rumahnya ada tv dan hp atau motor.
Ternyata alasan yaitu agar jangan sampai anak kita merasa utang jasa pertama itu sama orang lain yang tidak sholat atau tidak benar.***