Bolehkah Wudhu dengan Air yang Berasal dari Sungai Tempat Buang Kotoran? ini Jawaban Gus Baha

22 November 2021, 15:00 WIB
Gus Baha beri jawaban terkait air sungai yang berasal dari tempat buang kotoran dipakai wudhu ternyata begini penjelasannya /Pexels.com/Samad Deldar.

 

MANTRA SUKABUMI - Bolehkah wudhu dengan air yang asalnya dari sungai tempat buang kotoran? ini jawaban Gus Baha.

Gus Baha mengatakan bahwa sebelumnya beliau pernah ditanya tentang wudhu menggunakan air PDAM yang berasal dari sungai tempat pembuangan kotoran atau limbah.

Dimana Gus Baha mengungkapkan jika beliau sering ditanya oleh orang-orang dari Jakarta tentang penggunaan air PDAM.

Baca Juga: Hukum Mandi Junub dengan Air dari PDAM Sah atau Tidak, Gus Baha: Selagi 2 Hal ini Tidak Ada Maka Boleh

Gus Baha menunturkan jika hampir mayoritas penduduk di Jakarta gunakan layanan air yang bersumber dari PDAM.

Namun, yang menjadi pertanyaan bagi orang-orang kota adalah bagaimana ketika gunakan air dari PDAM yang asal airnya diambil dari sungai tempat pembuangan kotoran atau limbah.

Dilansir mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Santri Gayeng yang diunggah pada 7 Februari 2021.

KH. Ahmad Bahaudin Nursalim atau Gus Baha merupakan ulama ahli fikih dan tafsir Alquran asal Rembang.

Selain itu, Gus Baha juga adalah pengasuh pondok pesantren Tahfiz Alquran LP3IA di Rembang.

Gus Baha mengungkapkan jika beliau sering ditanya oleh orang-orang dari Jakarta tentang wudhu gunakan air PDAM.

"Saya sering ditanya oleh orang-orang dari Jakarta," ucap Gus Baha.

"Gus, saya punya air dari berlangganan PDAM, itu dikelola dari sungai ini. Padahal sungai ini semua kotoran mulai dari tinja sampai septic tank, dibuang ke sungai ini," katanya.

"Terus nggak baunya karena diberikan kaporit. Itu gimana itu Gus ? Apakah itu suci ?"

Kemudian Gus Baha menjawab dengan menanyakan kembali apakah sering menggunakan air PDAM tersebut.

"Saya tanya: kamu pakai nggak ?" Tutur Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim, Jangan Sampai Bikin Anak Kecewa

"Sudah pakai Gus, tapi saya tetap tanya hukumnya," jawab yang bertanya.

Lalu Gus Baha menerangkan tentang kondisi sumber air di Jakarta yang mana hampir sungainya digunakan untuk membuang limbah atau kotoran manusia(tinja).

"Di Jakarta sungai yang diolah (menjadi air bersih) itukan macam-macam. Masalahnya kalau limbah keluarga,"

Dan Gus Baha juga menyampaikan apabila sungainya masih digunakan sebatas untuk mencuci piring itu masih aman.

Namun, berbeda halnya jika sungai sumber air PDAM tersebut digunakan untuk bermacam-macam seperti septic tank.

"Kalau cuma cuci piring itu nggak masalah. Tapi Septic tank dan macam-macam kan juga kesana,"

Adapun menurut keterang dari Imam Syafi'i menjelaskan apabila airnya melebihi dua qullah dan banyak bahan najis tidak masalah.

"Karena kalau menurut imam Syafi'i dua qullah pun tidak ada masalah kalau terlalu banyak bahan najis,"

Meski demikian Gus Baha menyampaikan jika kotoran hewan masih aman, akan tetapi jika kotoran manusia tidak ada ulama yang mendukungnya.

"Kalau untuk kotoran hewan masih banyak pendapat ulama yang mengatakan itu suci. Sedangkan untuk kotoran manusia (tinja) nggak ada Mazhab pendukungnya,"

Kemudian Gus Baha menyimpulkan bahwa menurutnya selagi tidak terlihat najis dan tidak berbau maka suci.

"Kalau menurut saya, asalkan tidak terlalu terlihat najis, seperti air PDAM tadi. Asalkan tidak berbau kotoran maka suci. Gitu saja," pungkas Gus Baha.***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler