Isi Kandungan Surat Al Alaq Ayat 1-5: Wahyu Pertama yang Diturunkan Allah SWT pada Nabi Muhammad SAW

17 April 2022, 12:10 WIB
Isi kandungan dan Asbabun Nuzul Surat Al Alaq ayat 1-5 yang merupakan wahyu pertama yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW //Foto dari pixabay.com

 

MANTRA SUKABUMI - Berikut ini isi kandungan Surat Al Alaq ayat 1-5 lengkap Asbabun Nuzul.

Surat Al Alaq merupakan wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril pada Nabi Muhammad SAW dan disebuat sebagai peristiwa Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan.

Kemudian, Surat Al Alaq adalah surat ke-96 dalam Al Quran, diturunkan di kota Mekah sehingga masuk dalam golongan surat Makkiyah.

Baca Juga: Mengandung Makna Pesan Inspiratif, Inilah Kumpulan Kata Mutiara Selamat Hari Kartini pada 21 April 2022

Surat Al Alaq terdiri dari 19 ayat yang artinya segumpal darah yang diambil dari kata ‘Alaq. Surat ini menerangkan bahwa manusia tercipta dari segumpal darah.

Isi kandungan Surat al Alaq ayat 1-5, Allah SWT telah menjelaskan bahwa Islam sebagai agama yang sempurna sangat memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan.

Umat islam diwajibkan menuntut ilmu sejak buaian hingga ke liang lahat.

Dirangkum mantrasukabumi.com melalui berbagai sumber pada Minggu, 17 April 2022, berikut isi kandungan Surat Al Alaq ayat 1-5, lengkap dengan arab, latin, beserta asbabun nuzul.

Terdapat sejarah yang terkenal mengenai ayat 1-5 Surat Al Alaq adalah ayat-ayat yang pertama kali diturunkan.

Lima ayat pertama Surat Al Alaq ini diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW bertafakur di Gua Hira.

Baca Juga: Penuh Makna, Ini 15 Ucapan Selamat Menyambut Malam Nuzulul Quran 2022 pada 17 Ramadhan 1443 H

Lebih jelasnya berikut bacaan surat Al Alaq ayat 1-5 arab, Lengkap dengan Arab, Latin, Beserta Asbabun Nuzul:

ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ

iqra` bismi rabbikallażī khalaq

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.

خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ

kholaqol-insāna min ‘alaq.

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ

iqra` wa rabbukal-akram

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.

ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ

allażī ‘allama bil-qalam

Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.

عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

‘allamal-insāna mā lam ya’lam

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Pada Surat Al Alaq ini diawali dengan kata { اقْرَأْ } yaitu kunci ilmu yang dijelaskan dengan ayat : { عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ } , dan dikhiri dengan ayat : { كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ} dari surat ini dijelaskan bagaimana pedoman kebenaran yang orang-orang yahudi tersesat darinya.

Baca Juga: Makna dan Keutamaan Malam Nuzulul Qur'an 17 Ramadhan, Peristiwa Penting dan Bersejarah bagi Umat Muslim

Karena mereka tidak mengetahui kebenaran ini dengan ilmu mereka, dan orang-orang nashrani yang menyembah Allah dengan kebodohan dan kesesatan.

Maka satu-satunya jalan lurus yang patut bagi setiap orang mengikutinya adalah : menyembah Allah dengan ilmu dan pikiran yang cemerlang.

Pada 5 ayat ini setidaknya ada beberapa permasalah yang satu sama lainnya saling berkaitan pada permasalahan sebab-musabab.

Juga saling berkaitan pada perkara umum dan khusus, serta keterkaitan satu sama lainnya pada pendalilan.

Pada semuanya adalah merupakan manhaj yang merupakan keistimewaan kita yang mulia ini, dan semua ini juga merupakan perkara yang sangat penting.

Ibnu Taimiyah mengisyaratkan bahwa surat ini dan surah-surah semisalnya adalah surah-surah yang didalamnya terdapat keajaiban-keajaiban, salah satu pemicunya adalah adanya ayat pertama.

Pada firman Allah : { اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ } adalah isyarat yang mengajarkan bahwa kunci utama dari kemajuan dan perkembangan suatu peradaban (dalam pandangan islam) adalah dengan ilmu pengatahuan, bukan pada kemajuan kekayaan dan kekuatan pertahanan.

Barang siapa yang mentadabburi al-Qur'an akan jelas baginya bahwa Allah tuhan yang maha agung senantiasa mengingatkan hamba-Nya akan nikmat penciptaan alam semesta agar mereka senantiasa mengingat dan mensyukuri nikmat yang sangat besar ini.

Baca Juga: 14 Link Twibbon Peringatan Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan 2022 Berisi Bingki Foto dan Ucapan Penuh Makna

Diantara cara mensyukuri nikmat itu adalah : hak Allah atas hamba-Nya dalam penghambaan dan peribadatan hanya kepada-Nya

Dengan segala macamnya, mengimani adanya hari berbangkit dan hakikat kehidupan akhirat, dan ketetapan hikmah dan keilmuan Allah dalam syariat-Nya dan kekuasaan-Nya, serta tawadhu' yang terus berkelanjutan dan menjauh dari sifat sombong.

Asbabun Nuzul Surat Al Alaq Ayat 1-5

Dalam sebuah hadis yang pernah diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu, asbabun nuzul surat al alaq ayat 1-5 diawali saat Rasulullah Saw sedang menepi di Gua Hira’.

Keinginan ‘uzlah atau berdiam diri di Gua Hira’ ketika sebelumnya beliau Saw sering mengalami mimpi yang begitu jelas seperti cahaya di pagi hari.

Ketika uzlah di Gua Hira’, Rasulullah Saw didatangi malaikat Jibril yang menyuruhnya untuk membaca. Jibril berkata, ‘iqra’ (bacalah).

Perintah itu diulang sebanyak 3 kali. Kemudian Rasulullah Saw menjawab, ‘saya tidak bisa membaca’ sebanyak tiga kali pula. Setelah itu malaikat Jibril membacakan surat al Alaq ayat 1-5.

Malaikat Jibril pun meninggalkan Rasulullah Saw seorang diri dengan badan gemetar dan perasaan takut.

Kemudian beliau Saw langsung pulang menemui Siti Khadijah seraya meminta diselimuti. Lalu menceritakan kejadian di Gua Hira’ kepada istrinya.

Singkat cerita Siti Khadijah mengajak Rasulullah Saw menemui pamannya, Waraqah bin Naufal. Paman Siti Khadijah ini merupakan pendeta Nasrani yang sangat memahami isi kandungan kitab Injil.

Baca Juga: Bacaan Surat At-taubah Ayat 60 tentang 8 Golongan yang Berhak Menerima Zakat Lengkap Latin dan Terjemah

Sayyidah Khadijah meminta pamannya itu untuk menjelaskan kejadian yang menimpa Rasulullah Saw.

Lalu Rasulullah Saw menceritakan kejadian yang menimpanya kepada Pendeta Nasrani tersebut. Kemudian sang pendeta menjelaskan bahwa kejadian itu merupakan pertanda kenabian Rasulullah Saw.

Bahkan, Waraqah juga memaparkan tantangan yang akan dihadapi Nabi Muhammad dalam menyampaikan risalah kenabian nantinya.

Waraqah berkata jika ia masih diberi umur panjang, maka ia akan membela dan melindungi Rasulullah Saw dari orang-orang yang memusuhinya.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih

Tags

Terkini

Terpopuler