Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 186 tentang Hakikat Allah SWT yang Selalu Dekat dengan Hambanya

1 September 2022, 12:28 WIB
Ilustrasi Alquran: Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 186 tentang Hakikat Allah SWT Selalu dekat dengan Hambanya /Pexels/Abdulmeilk Aldawsari

MANTRA SUKABUMI - Berikut ini isi kandungan surat Al Baqarah ayat 186 tentang hakikat Allah SWT yang selalu dekat dengan hambanya.

Surat Al Baqarah ayat 186 menjelaskan tentang Allah SWT selalu dekat dengan hamba-hamba yang beriman.

Hal ini sebagaimana yang terkandung dalam surat Al Baqarah ayat 186 yang artinya:

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 275 tentang Hukum Jual Beli dalam Islam

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat..."

Adapun penjelasan tentang isi kandungan surat Al Baqarah ayat 186 yang lebih jelas dan rincinya sebagai berikut.

Dilansir mantrasukabumi.com dari laman tafsir web pada Kamis 1 September 2022, berikut isi kandungan surat Al Baqarah ayat 186.

Surat Al Baqarah Ayat 186 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Arab-Latin: Wa iżā sa`alaka 'ibādī 'annī fa innī qarīb, ujību da'watad-dā'i iżā da'āni falyastajībụ lī walyu`minụ bī la'allahum yarsyudụn

Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al Baqarah Ayat 186

Dan apabila hamba-hamba-ku bertanya kepadamu, nabi Muhammad, tentang aku karena rasa ingin tahu tentang segala sesuatu di sekitar kehidupannya, termasuk rasa ingin tahu tentang tuhan, maka jawablah bahwa sesungguhnya aku sangat dekat dengan manusia.

Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa dengan ikhlas apabila dia berdoa kepadaku dengan tidak menyekutukan-ku. 

Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-ku yang ditetapkan di dalam Al-Qur'an dan diperinci oleh rasulullah, dan beriman kepada-ku dengan kukuh agar mereka memperoleh kebenaran atau bimbingan dari Allah. 

Dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa untuk bercampur dengan istrimu. Semula hanya dihalalkan makan, minum, dan mencampuri istri hingga salat isya atau tidur. Setelah bangun tidur semuanya diharamkan. Umar bin khattab pernah mencampuri istrinya sesudah salat isya. 

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 59 tentang Perintah Mentaati Putusan Hukum

Beliau sangat menyesal dan menyampaikannya kepada rasulullah, maka turunlah ayat ini yang memberikan keringanan. Mereka adalah pakaian bagimu yang melindungi kamu dari zina, dan kamu adalah pakaian bagi mereka yang melindungi mereka dari berbagai masalah sosial. 

Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri untuk tidak berhubungan dengan istri pada malam bulan ramadan, tetapi dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu karena kamu menyesal dan bertobat kepada-Nya. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu dengan mengharapkan keturunan yang baik. 

Makan dan minumlah dengan tidak berlebihan hingga jelas bagimu perbedaan antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar, untuk memulai puasa. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai datang malam yang ditandai dengan terbenamnya matahari. 

Tetapi jangan kamu campuri mereka ketika kamu beriktikaf dalam masjid pada malam hari ramadan. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya, yakni istri ketika beriktikaf, apalagi berhubungan intim. 

Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa, menjaga dan mengendalikan diri dengan penuh kesadaran.***

Editor: Ade Saepul Akbar

Sumber: tafsir web

Tags

Terkini

Terpopuler