Teks Khutbah Jum'at Singkat Syaban 1444 H, Tema: Melatih Diri di Bulan Sya'ban

23 Februari 2023, 08:45 WIB
Teks Khutbah Jum'at Singkat Syaban 1444 H, Tema: Melatih Diri di Bulan Sya'ban /Pixabay

MANTRA SUKABUMI - Berikut contoh teks khutbah Jum'at singkat edisi bulan Syaban 1444 H.

Tak terasa kita telah sampai di awal bulan Syaban 1444 H, itu berarti hal ini juga menandakan semakin dekat dengan bulan Ramadhan.

Diketahui bulan Syaban memiliki beberapa keutamaan di antaranya bulan tersebut adalah persiapan menjelang puasa Ramadhan.

Baca Juga: Teks Khutbah Jum'at Peringatan Isra Mi'raj 1444 H, Tema: Memaknai Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Bahkan bulan Syaban sendiri merupakan momen yang baik untuk melatih diri sebagai bentuk persiapan jelang Ramadhan.

Adapun melatih diri dalam hal ini misalnya seperti sudah mulai memperbanyak ibadah puasa dan membaca Al Quran.

Maka dari itu, tema contoh khutbah Jum'at kali ini akan membahas seputar bulan Syaban yakni berkenaan dengan "Semangat Beribadah dan Melatih Diri di Bulan Sya'ban"

Adapun contoh khutbah Jumat singkat terbaru tentang bulan Syaban ini cocok dibacakan oleh khatib di hadapan jamaah karena berisi nasehat yang sangat bagus.

Berikut contoh teks khutbah Jum'at singkat edisi bulan Syaban 1444 H yang telah dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Kamis, 23 Februari 2023.

Teks Khutbah 1

Assalamu ‘alaikum Warahmatullaahi wa barakatuhu

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِالِلّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا¸ مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ الِلّٰهِ¸ أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ¸ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ.

Innal hamda lillahi nahmaduhu wa nasta’inuhu wanastaghfiruh, wanastahdiihi wana’uudzu billlaahi min syuruuri anfusinaa wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdihillaahu falaa mudillalah, wa manyudlil falaa haadiyalah. Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh. Allaahumma sholli wa sallim wabarik ‘alaa sayyidina muhammadin wa’ala aalihi washohbihi wamanihtada bihudaahu ila yaumil qiyaamah. Ammaa ba’du.
Fayaa i‘baadallah, uushiinii nafsii wa iyyaakum bitaqwaallah, faqod fazal muttaquun. Wa qoola ta’alaa yaa ayyuhal ladziina aamaanuut taqullaha haqqo tuqootihi walaa tamuutunna illa wa antum muslimuun. Shodaqollahul adziim.

Hadirin, sidang Jum'at rahimakumullah

Marilah kita memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT dengan nikmatnya dan hidayahnya kita dapat berkumpul disini menunaikan solat berjamah

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan Agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang selalu berpegang teguh dengan sunnah Beliau hingga ajal menjemput kita.

Kaum muslimin rahimakumullah

Sesungguhnya di antara kasih sayang yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya, yaitu diberikan waktu-waktu yang mulia, dimana waktu-waktu tersebut Allah lipatgandakan padanya pahala-pahala

Sehingga dengannya seorang hamba bisa mendapatkan keutamaan yang besar dan agung disisiNya.

Kaum muslimin rahimakumullah

Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan hari-hari yang utama, demikian pula bulan-bulan yang utama, waktu-waktu yang utama.

Tiada lain adalah agar kita berusaha untuk mempergunakannya semaksimal mungkin dalam rangka mendulang pahala, sehingga kita bisa mendapatkan derajat yang tinggi di dalam surga.

Di antara keutamaan-keutamaan hari yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan adalah di hari Jumat.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Bulan Rajab Bukan Bulan Biasa Terbaru 2023 Singkat Pendek, Tentang Memuliakan Bulan Rajab

Dimana di hari ini adalah hari yang paling mulia, hari yang paling utama, hari yang paling baik.

Kaum muslimin rahimakumullah

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

سَيِّدُ الأَيَّامِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ

“Sayyidnya hari adalah hari Jumat.” (HR. Ibnu Khuzaimah)

Dalam riwayat yang lainnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ

“Sebaik-baiknya hari yang matahari terbit padanya adalah di hari Jumat.” (HR. Muslim)

Di hari itu tegaknya hari kiamat, di hari itu Allah menciptakan Adam, di hari itu Allah masukkan Adam ke dalam surga, di hari itu Allah Subhanahu wa Ta’ala keluarkan Adam dari surga.

Itulah di antara keistimewaan yang dimiliki oleh hari Jumat.

Maka dari itulah di hari-hari jumat yang merupakan hari raya kaum muslimin, kita sangat dianjurkan untuk memfokuskan diri dengan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan memperbanyak shalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan segera bergegas pergi ke masjid untuk shalat jumat.

Karena itulah yang diberikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai bimbingan untuk kita, mendapatkan pahala yang besar.

Kaum muslimin rahimakumullah

Di antara bulan yang Allah utamakan, ada bulan-bulan haram, yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ …

“Sesungguhnya jumlah bulan di hari Allah menciptakan langit dan bumi adalah 12 bulan, dari 12 bulan itu empat bulan haram.

Itulah agama Allah yang lurus, maka jangan kalian mendzalimi diri kalian sendiri di bulan-bulan tersebut.” (QS. At-Taubah[9]: 36)

Itu menunjukkan bahwa perbuatan dzalim di bulan itu dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala

Dan Alhamdulillah kita sekarang masuk ke bulan Sya’ban, dimana ini adalah bulan yang disebutkan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

تعرض فيه أعمال العباد إلى الله

“Amalan-amalan hamba setiap harinya akan ditampakkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Maka disaat ini berarti kita berusaha untuk memperbaiki diri kita semaksimal mungkin, membiasakan kebiasaan-kebiasaan yang terbaik, yang tentunya sebagai persiapan menuju bulan Ramadhan.

Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mempersiapkan diri di bulan Sya’ban dengan memperbanyak puasa.

Maka dari itulah, demikian kita berusaha mempersiapkan diri dengan berbagai macam amalan shalih, entah itu berpuasa sunnah, entah itu dengan membaca Al-Qur’an, entah itu dengan shalat tahajud, entah itu membiasakan diri dengan sedekah, demikian pula dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar ketika kita telah mulai punya kebiasaan, kita pun akan bisa mengisi hari-hari Ramadhan dengan lebih baik.

Namun siapa yang tidak membiasakan dirinya di atas kebaikan, bagaimana ia akan bisa?

Berapa banyak di bulan Ramadhan orang-orang yang mereka itu merasa berat untuk membaca Al-Qur’an

Berapa banyak di bulan Ramadhan ternyata mereka berat untuk melakukan shalat tarawih, mereka pun juga berat untuk mengisi hari-hari di bulan Ramadhan dengan dzikir kepada Allah.

Kenapa demikian? Jawabnya satu, karena mereka tidak membiasakan diri di bulan Sya’ban, mereka tidak berusaha untuk melatih diri di bulan Sya’ban.

Jika kita lihat para ulama Salaf terdahulu, mereka memulai bersungguh-sungguh dan membiasakan kebaikan demi kebaikan di bulan Rajab, mereka memulai dengan membaca Al-Qur’an, yang tadinya setiap harinya 1 juz, mereka tingkatkan menjadi 2 juz, menjadi 3 juz.

Subhanallah, itulah mereka-mereka yang bersungguh-sungguh mencari surga, itulah mereka yang bersungguh-sungguh untuk mencari keridhaan Allah semata.

Mereka ingin supaya di bulan Ramadhan mereka keluar dalam keadaan mendapatkan ampunan Allah Jalla jalaluhu

Kaum muslimin rahimakumullah

Karena memang jiwa manusia itu apabila tidak dipaksa dan dibiasakan, ia selalu condong kepada keburukan.

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ

“Sesungguhnya jiwa itu selalu menyuruh kepada keburukan...” (QS. Yusuf[12]: 53)

Ketika kita selalu mengikuti keinginan jiwa kita, apa yang diinginkan oleh nafsu dan syahwat kita selalu lakukan, maka kita menjadi kerdil, kita menjadi rendah di hadapan setan dan di hadapan jiwa kita.

Maka dari itu, mereka yang menginginkan sesuatu yang mulia berupa surga, berupa ridha Allah, dia akan paksa jiwanya, dia akan biasakan dirinya.

Memang pertama berat, namun ketika jiwa telah terbiasa dengan kebaikan, ia akan rindu kepada kebaikan, ia akan merasa tertawa dan senang dengan kebaikan demi kebaikan.

Seorang ulama Salaf terdahulu berkata: “Dahulu aku berusaha untuk memaksa jiwaku dalam keadaan ia menangis untuk menaati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Adapun sekarang aku paksa dia dalam keadaan ia tertawa senang.”

Ya Akhal Islam, itulah perjuangan menuju surga, perjuangan dalam kehidupan dunia.

Teks Khutbah 2

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

Kaum muslimin rahimakumullah

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam suri tauladan kita yang terbaik, memberikan tauladan kepada kita agar di bulan Sya’ban kita segera mempersiapkan diri dengan berbagai macam amal.

Memang membiasakan diri itu yang paling berat buat diri kita, terutama membiasakan diri di atas kebaikan.

Ketika jiwa kita terbiasa di atas maksiat, ketika jiwa kita terbiasa di atas sesuatu yang lalai dan tidak bermanfaat, ketika jiwa kita terbiasa dalam segala sesuatu yang sama sekali Allah tidak ridha kepadanya, maka jiwa kita pasti akan berat untuk menaati Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Rabiul Akhir NU Online Terbaru 2022: Belajar dari Peristiwa Penting pada Rabiul Akhir

Maka dari itu saudaraku, disitulah letak jihad melawan hawa nafsu. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أَفْضَلُ الْجِهَادِ أَنْ يُجَاهَدَ الرَّجُلُ نَفْسَهَ وَ هَوَاهُ

“Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad melawan dirinya dan hawa nafsunya” (Hadits shahih diriwayatkan oleh ibnu Najjar dari Abu Dzarr)

Karena itu adalah merupakan pondasi jihad.

Siapa yang bisa menjihadi dirinya, siapa yang mampu untuk mengalahkan setan yang ada dalam dirinya, dia akan mampu untuk mengalahkan musuh yang ada di luar sana.

Tapi ketika kita kalah terus oleh hawa nafsu kita, kita kalah terus oleh setan yang berusaha menguasai diri kita, bagaimana kita akan menang melawan musuh yang ada di luar sana?

Maka dari itu, Jihad melawan hawa nafsu adalah merupakan jihad yang terus kita lakukan sampai kita meninggal dunia.

Setelah setan masih ada, selama kita masih punya hawa nafsu dan syahwat, disitulah jihad melawan hawa nafsu akan terus kita lakukan, untuk terus kita membiasakan di atas ketaatan demi ketaatan.

Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat, terutama bagi diri kami dan jama’ah sekalian
Semoga kita tetap didalam golongan hamba-hamba Allah yang soleh.

اَللَّهُـمَّ إِنيِّ أَعوُذُ بِكَ مِنْ عَذاَبِ جَهَنَّمَ،وَمِنْ عَذاَبِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَماَتِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَسيِحِ الدَّجاَّلِ

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Demikian contoh teks khutbah Jum'at singkat edisi bulan Syaban 1444 H dengan tema "Semangat Beribadah dan Melatih Diri di Bulan Sya'ban."***

Editor: Nahrudin

Tags

Terkini

Terpopuler