Haramkah Menikah di Bulan Muharram? Simak Penjelasannya

19 Agustus 2020, 20:45 WIB
Pernikahan unik bermahar Adsense dan Hosting /Dokumentasi Candra Bi/.*/Dokumentasi Candra Bi

MANTRA SUKABUMI -  Islam menganjurkan muslim untuk menyegerakan pernikahan jika mereka telah mampu secara finansial dan fisik. Pernikahan dalam Islam adalah bagian dari syariah dan sunnah Nabi.

Di Masyarakat, selain pertimbangan kemampuan fisik dan finansial, biasanya pihak-pihak yang akan terlibat pernikahan menentuan hari baik. Tak jarang, mereka menghindari hari atau bulan atau waktu-waktu tertentu yang dinilai ‘sial’.

Konon, segolongan orang masih memegang pendapat bahwa bulan Muharram atau bulan pertama di tahun hijriah, merupakan bulan kesedihan. Sehingga, menikah pada bulan tersebut tidak disarankan.

Baca Juga: Wajib Tau, Berikut Hukum-hukum Pernikahan Menurut Islam

Apakah benar tak boleh menikah di bulan Muharram?

Dr. Muzammil H. Siddiqi, mantan Presiden Masyarakat Islam Amerika Utara, menjelaskan beberapa hal. Seperti yang telah dikutip Mantrasukabumi.com dari berbagai sumber yaitu sebagai berikut.

Di bulan Muharram terdapat hari Asyura, yakni tanggal 10 Muharram, itu memang hari yang menyedihkan dalam sejarah Islam.

 Sebab, pada hari itu cucu Nabi (yaitu Husain bin Ali bin Abi Thalib) bersama dengan banyak anggota keluarganya, dibantai secara brutal di Karbala pada tahun 61 Hijrah atau 680 Masehi. Peristiwa ini penting diingat untuk memetik hikmah atau pelajaran darinya.

Tidak ada lagi hari berkabung atau kesedihan di bulan Muharram kecuali pada hari dimana sejarah pilu itu tertoreh.

Baca Juga: Bikin Risih, Begini 5 Cara Menghadapi Pertanyaan 'Kapan Nikah'?

Selainnya, justru ada sebuah perintah yang sudah ada jauh sebelum kejadian di Karbala itu terjadi. Pada hari Asyura, di masa Nabi, juga ada satu hal yang tak boleh dilupakan, yakni puasa sunnah.

Nabi menganjurkan muslim untuk berpuasa pada hari Asyura untuk mengingat kuasa Allah dalam pembebasan Nabi Musa dan para pengikutnya dari penganiayaan dan penindasan di bawah Firaun Mesir.

Selain itu, Nabi juga menganjurkan puasa Tasu’a di tanggal 9 Muharram untuk mengiringi puasa Asyura. Sehingga muslim tidak terjebak pada tradisi yang sama seperti Yahudi.

Jadi, tidak ada yang salah dalam menyelenggarakan upacara pernikahan atau pesta lainnya pada hari apapun di bulan Muharram. Sebab, pada dasarnya, semua hari adalah baik. Dan, semuanya milik Allah.

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Hati Bagi yang Belum Menikah

Menghindari pernikahan di bulan Muharram karena suatu kepercayaan yang salah dan tidak berdasar justru akan menyesatkan.

Seorang muslim tak dibenarkan mengikuti ajaran atau kepercayaan semacam itu. Semoga bermanfaat.** 

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler