Makna Bacaan Lantunan Syair Sholawat Abu Nawas, Banyak Keberkahan hingga Disayang Rasulullah SAW

17 Januari 2024, 15:00 WIB
Makna Bacaan Lantunan Syair Sholawat 'Abu Nawas' Banyak Keberkahan hingga Disayang Rasulullah SAW /Pixabay

MANTRA SUKABUMI - Abu Nawas, seorang penyair Arab terkenal dari abad ke-8, tidak hanya diingat sebagai tokoh yang penuh dengan kejenakaan dan kebijaksanaan, tetapi juga sebagai individu yang memiliki kecintaan mendalam kepada Nabi Muhammad.

Dalam sejumlah karyanya, Abu Nawas menyelipkan syair-syair sholawat yang menggambarkan rasa cintanya kepada Rasulullah.

Sholawat yang diucapkannya tidak hanya sebagai ungkapan cinta, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan penghargaan tertinggi kepada Rasulullah.

Baca Juga: Makna Bacaan dan Lantunan Syair Sholawat Jibril yang Dapat Datangkan Keberkahan

Adapun bacaan sholawat Abu Nawas ialah sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اللّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Terjemahan :

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang:

"Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan berikanlah salam yang utuh kepada junjungan kita Muhammad. Ya Allah, berikanlah rahmat dan keselamatan kepada beliau, keluarganya, dan para sahabatnya. Amin."

Atau membaca sholawat lengkap seperti ini :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، وَبَارِكْ عَلَيْهِمْ وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. اللهُمَّ إِنَّكَ تَقُولُ فِي كِتَابِكَ الْكَرِيمِ: "إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا" فَصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيمًا كَثِيرًا

Terjemahan :

Baca Juga: Amalan dan Doa agar Rasa Takut akan Sesuatu Hilang Tanpa Terbebani, Insya Allah Lancar!

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang:

"Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kita Muhammad, keluarganya, dan sahabat-sahabatnya, serta berikanlah keberkahan kepada mereka dan kepada kita bersama mereka, wahai Maha Pengasih di antara yang pengasih. Ya Allah, sesungguhnya Engkau berfirman dalam kitab-Mu yang mulia: 'Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan.' Maka limpahkanlah shalawat yang banyak kepada junjungan kita Muhammad, keluarganya, dan sahabat-sahabatnya."

Berikut makna dari sholawat Abu Nawas

Bacaan sholawat ini mengandung doa dan permohonan keselamatan, rahmat, serta keberkahan untuk Nabi Muhammad dan keluarganya.

Selain itu juga mengandung doa dan penghormatan yang lebih rinci kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan sahabat-sahabatnya, sesuai dengan ajaran agama Islam.

Abu Nawas, seorang penyair Arab terkenal dari abad ke-8, tidak hanya diingat sebagai tokoh yang penuh dengan kejenakaan dan kebijaksanaan, tetapi juga sebagai individu yang memiliki kecintaan mendalam kepada Nabi Muhammad.

Baca Juga: Amalan dan Doa untuk Segera Dapatkan Jodoh Sesuai Anjuran Rasulullah SAW, Insya Allah Dipermudah!

Dalam sebuah malam yang penuh keheningan di kota Baghdad, Abu Nawas duduk di bawah pohon kurma, membiarkan dirinya terbawa oleh keindahan malam.

Dalam kesendirian itu, ia memilih untuk menyelami ketulusan hatinya dan menyampaikan rasa cintanya kepada Nabi melalui bait-bait sholawat yang indah.

"Ya Muhammad, cahaya hati kami,
Engkau bagai bintang yang bersinar di malam gelap. Semoga salam dan rahmat senantiasa menyertaimu, Baginda yang diutus untuk membimbing umat-Nya."

Dalam setiap kata, Abu Nawas menggambarkan pengagungan dan penghormatannya terhadap Nabi Muhammad.

Sholawat yang diucapkannya tidak hanya sebagai ungkapan cinta, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan penghargaan tertinggi kepada Rasulullah.

Meskipun dikenal sebagai tokoh yang penuh humor, Abu Nawas menunjukkan sisi spiritualnya yang dalam melalui ungkapan rasa cinta dan ketaatannya kepada ajaran agama.

Seiring angin malam yang lembut menggoyangkan dedaunan, Abu Nawas melanjutkan sholawatnya, membiarkan suaranya menyatu dengan keheningan malam.

Dalam kerinduannya kepada Nabi, ia menemukan kedamaian dan keberkahan yang melimpah, seakan-akan merasakan kehadiran sang Rasul di sampingnya.

Baca Juga: Bacaan Doa untuk Mencerahkan Wajah yang Diajarkan Rasulullah SAW yang Dapat Datangkang Keberkahan

Maka, di bawah pohon kurma yang memberikan teduh, Abu Nawas tetap setia menyuarakan sholawatnya, membawa harapan dan keberkahan kepada dirinya sendiri dan siapa pun yang mendengar.

Ia, sang penyair kocak, menjadi pribadi yang merangkai kebijaksanaan dan ketulusan cinta kepada Nabi Muhammad dalam setiap bait syair sholawat yang terukir indah.***

Editor: Ina Herlina

Tags

Terkini

Terpopuler