Ternyata, Ini Makanan dan Minuman Jin yang Dijelaskan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW

1 November 2020, 17:10 WIB
Ilustrasi setan /pixabay/OpenClipart-Vectors

MANTRA SUKABUMI – Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan asupan makanan dan minuman, untuk kelangsungan hidupnya.

Baik itu manusia, hewan bahkan tumbuhan juga memerlukan makanan. Tak terkecuali makhluk ghaib, dalam hal ini jin juga ternyata butuh makan dan minum.

Namun, makanan dan minuman jin pastinya berbeda dengan manusia, hewan maupun tumbuhan. Dalam beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, dijelaskan tentang jenis dari makanan dan minuman dari bangsa jin.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Baca Juga: Wow, 8 Manfaat Daun Kemuning Ini Sangat Berguna Bagi Kesehatan, Salah Satunya Dapat Obati Sakit Gigi

Dikutip mantrasukabumi.com dari islampos.com, hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu , beliau berkata, “Bahwa beliau pernah membawa kepada Nabi Shallallahu' alaihi wa sallam sebuah wadah yang berisi air wudhu dan keinginannya.

Ketika membawanya, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, "Siapa ini?". “Aku, Abu Hurairah,” jawabnya.

Nabi SAW juga berkata, “Cari beberapa batu yang akan digunakan untuk pemurnian. Dan jangan bawakan aku tulang dan kotoran (kotoran) .”

Abu Hurairah berkata, “Lalu aku menghampirinya dengan beberapa batu dengan ujung bajuku. Sampai aku meletakkannya di sampingnya dan aku pergi. Setelah dia selesai buang air besar, saya menghampirinya dan bertanya, “Ada apa dengan tulang dan kotoran?”.

Dia berkata, “Tulang dan kotoran adalah makanan jin. Keduanya termasuk makanan jin. Saya pernah dikunjungi oleh sekelompok utusan jin dari Nashibin dan mereka adalah jin terbaik. Mereka meminta saya untuk persediaan. Kemudian saya berdoa kepada Tuhan agar mereka tidak melewati tulang dan kotoran tetapi mereka mendapatkannya sebagai makanan.” (HR. Bukhari no. 3860).

Demikian pula dalam hadits lain, dari 'Abdullah bin Mas'ud disebutkan, Nabi Shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,

“Jangan beristinja '(membersihkan kotoran pada anus) dengan kotoran dan juga dengan tulang karena keduanya merupakan perbekalan bagi saudara anda dari kalangan jin. (HR. Tirmidzi no. 18. Syekh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini otentik).

Baca Juga: Akhirnya Presiden Prancis Buka Suara, Macron : Saya Menghormati Tapi Tak Benarkan Kekerasan

Juga diceritakan dalam hadits lainnya bahwa setan makan dengan tangan kiri. Sedangkan kita diperintahkan menyelisihi setan dalam hal tersebut.

Dalam Sahih Muslim, dari Ibn 'Umar radhiyallahu' anha , Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

“Jika salah seorang di antara kalian makan, makanlah dengan tangan kanannya. Ketika minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena setan itu makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim no. 2020).

Argumen lain juga menunjukkan bahwa setan makan dan minum, yaitu dari hadits Jabir bin 'Abdillah, ia mendengar Nabi Shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,

“Jika salah seorang di antara kalian memasuki rumahnya, lalu ia berdzikir pada Allah ketika memasukinya dan ketika hendak makan, maka setan pun berkata (pada teman-temannya), Sungguh kalian tidak mendapat tempat bermalam dan tidak mendapat makan malam.”

“Namun ketika seseorang memasuki rumah dan tidak berdzikir pada Allah, setan pun berkata (pada teman-temannya), Akhirnya, kalian mendapatkan tempat bermalam.”

“Jika ia tidak menyebut nama Allah ketika makan, setan pun berucap (pada teman-temannya), kalian akhirnya mendapat tempat bermalam dan makan malam.” (HR. Muslim no. 2018).

Seperti halnya manusia dilarang makan daging yang disembelih tanpa menyebut nama Tuhan. Begitu pula dengan jin beriman, Rasulullah SAW membuatkan mereka makanan berupa tulang yang disebut dengan nama Allah. Jin yang beriman tidak boleh mengabaikan penyebutan 'bismillah'.

Baca Juga: TVN Rilis Potongan Gambar Drama Korea 'Start Up' Episode Baru yang Tayang 1 November 2020

Sedangkan setan jadi menghalalkan makanan yang tidak disebut nama Allah. Oleh karena itu, sebagian ulama berdalil bahwa bangkai merupakan makanan setan karena bangkai itu berasal dari hewan yang disembelih tanpa disebutkan bismillah.

Senada dengan itu, beberapa ulama seperti Ibn Qayyim berpendapat bahwa minuman yang memabukkan adalah minuman iblis. Di antara proposisi adalah ayat,

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) minuman keras, perjudian, (berkorban kepada) berhala, melempar undi dengan panah, termasuk di antara perbuatan iblis. Jadi menjauhlah dari perbuatan itu agar kamu beruntung.” (QS. Al Maidah: 90).

Karena orang yang meminum khomr adalah penjaga setan dan atas perintahnya. Mereka sama dengan iblis dalam praktiknya. Jadi, peminum khomr layak mendapatkan dosa dan siksaan.**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler