9 Adab Hutang Piutang dalam Islam, Salah Satunya Jangan Menunda Membayar

- 16 Maret 2021, 17:05 WIB
Ilustrasi: hutang.
Ilustrasi: hutang. /pixabay.com/janeb13

 

MANTRA SUKABUMI - Dalam kondisi yang tak memungkinkan untuk mendapatkan sejumlah uang, terkadang seseorang memutuskan untuk berutang. Utang merupakan kegiatan yang banyak dilakukan bagi beberapa orang dan tak bisa dihindari karena kondisi terdesak.

Semua sudah ada tuntunannya. Termasuk perihal yang sangat vital adalah pinjam meminjam dalam finansial. Lalu kenapa hutang piutang dalam Islam sangat diatur?

Kita tidak mungkin bisa menghindari yang namanya hutang piutang. Kebutuhan dan kekuatan finansial yang berbeda memaksa kita untuk saling membutuhkan satu dengan yang lain.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Inilah Tanda-tanda Wanita yang Sudah Dinikahi Jin, Salah Satunya Mudah Lelah

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, berikut beberapa adab yang harus diperhatikan dalam utang piutang.

1. Jangan pernah tidak mencatat hutang piutang. “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan hutang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya..” (QS Al Baqarah 282)⁣

2. Jangan pernah berniat tidak melunasi hutang. “Siapa saja yang berhutang, sedang ia berniat tidak melunasi hutangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang PENCURI..” (HR. Ibnu Majah, hasan shohih). “Siapa yang berhutang dan berniat tidak membayarnya, maka Allah akan membinasakannya.” (HR. Bukhari)⁣

3. Punya rasa takut jika tidak bayar hutang, karena sebab tidak diampuni dan tidak masuk syurga. “Semua dosa orang yang mati syahid diampuni KECUALI hutang.” (HR.Muslim)⁣

Baca Juga: Mahasiswa Duduki Kantor DPP Demokrat, Andi Arief: Hanya Salah Paham Saja Sudah Bisa Diselesaikan

4. Jangan merasa tenang kalo masih punya hutang. “Barangsiapa mati dan masih berhutang satu dinar atau dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena disana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah, Shohih)⁣

5. Jangan pernah menunda-nunda membayar hutang. “Menunda-nunda (bayar hutang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah ke-Zholiman..”⁣(HR. Bukhari dan Muslim)⁣

6. Jangan pernah menunggu ditagih dulu baru membayar hutang. “Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran hutang..” (HR Bukhari dan Abu Daud)⁣

7. Jangan pernah mempersulit dan banyak alasan dalam pembayaran hutang. “Allah ‘Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi hutang..” (HR. Ahmad, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)⁣

Baca Juga: Jokowi Tolak 3 Periode, Rocky Gerung: Itu Ucapan Publik, tapi Batin Kekuasaan Selalu Inginkan Sebaliknya

8. Jangan pernah meremehkan hutang walaupun sedikit. “Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada hutangnya hingga hutangnya dibayarkan..”⁣ (HR. Ahmad, at-Tirmidzi)⁣

9. Jangan pernah berbohong kepada pihak yang menghutangi. “Sesungguhnya, apabila seseorang berhutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkari..” (HR. Bukhari dan Muslim)⁣

Dengan demikian, berutang memang diperbolehkan, namun menghindarinya adalah lebih baik. Setiap rezeki sudah diatur oleh Allah SWT. Hanya tinggal bagaimana kita menjemput rezeki tersebut, terutama dengan cara yang halal. Jangan mudah tergiur dengan kemewahan sesaat, perbanyaklah berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan rezeki yang halal lagi berkah.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah