Sholat Sunnah Tasbih dan Keutamaannya, Baik Dikerjakan pada Malam Nisfu Sya’ban

- 28 Maret 2021, 15:29 WIB
IUSTRASI Shalat Tahajud. Banyak keutamaan yang didapat umat muslim jika menunaikannya
IUSTRASI Shalat Tahajud. Banyak keutamaan yang didapat umat muslim jika menunaikannya /Pixabay

MANTRA SUKABUMI - Sholat sunnah tasbih memiliki keutamaan yang agung, baik juga dikerjakan pada malam nisfu Sya'ban malam ini.

Rasulullah SAW, yang menjelaskan keutamaan sholat sunnah tasbih, dan praktik pengamalannya, kepada pamannya yaitu Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib.

Sholat sunnah tasbih juga kerap kali dikerjakan pada malam nisfu Sya’ban, sebagai pengganti sholat nisfu Sya’ban dengan jumlah 100 rakaat, sedangkan sholat sunnah tasbih hanya 4 rakaat.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Nisfu Sya'ban yang akan Dilaksanakan pada Malam ini Minggu 28 Maret 2021

Dalam pelaksanaan sholat sunnah tasbih, jika dikerjakan pada waktu malam, maka dikerjakan 2 raka’at dengan 1 kali salam, dan pada siang hari dikerjakan 4 rakaat dengan 1 kali salam, Ulama sepakat bahwa jumlah rakaat shalat sunnah tasbih adalah 4 rakaat.

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, tentang tata cara sholat sunnah tasbih, terdapat rujukan hadits Rasulullah SAW seperti hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (1297) dari Ibnu 'Abas radhiallahu’anhu.

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهُ أَلَا أُعْطِيكَ أَلَا أَمْنَحُكَ أَلَا أَحْبُوكَ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ سِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ عَشْرَ خِصَالٍ أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً فَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ الرُّكُوعِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُولُهَا عَشْرًا فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمُرِكَ مَرَّةً

Baca Juga: Mumpung Masih Ada Waktu, Nanti Malam Listrik di Indonesia dan Seluruh Dunia akan Mati

Artinya: Rasulullah SAW bersabda kepada Abbas bin Abdul Muththalib, “Wahai Abbas, wahai pamanku, maukah engkau aku beri? maukah engkau aku karuniai? maukah engkau aku beri hadiah?

maukah engkau aku ajari 10 pekerti? Jika engkau melakukannya, Allah mengampuni dosamu, dosa yang awal dan yang akhir, dosa yang lama dan yang baru, dosa yang tidak disengaja dan yang disengaja,

dosa yang kecil dan yang besar, dosa yang samar dan dosa yang terang, 10 pekerti tersebut adalah:

Engkau sholat empat rakaat, pada setiap rakaat engkau membaca Al-Fatihah dan satu surat di dalam Alquran, jika engkau telah selesai membaca surat pada awal rakaat, sementara engkau masih berdiri, engkau membaca,

Baca Juga: Kurang dari 1 Jam Lagi Indonesia dan Dunia akan Gelap Gulita, Siapkan Diri Anda

سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الا الله والله أكبر

Sebanyak 15 kali, kemudian engkau ruku’, maka engkau ucapkan tasbih itu sebanyak 10 kali, kemudian engkau angkat kepalamu dari ruku’, lalu ucapkan tasbih itu sebanyak 10 kali,

kemudian engkau turun sujud, ketika sujud engkau ucapkan tasbih itu sebanyak 10 kali, kemudian engkau angkat kepalamu dari sujud, maka engkau ucapkan tasbih itu sebanyak 10 kali, kemudian engkau bersujud,

lalu ucapkan tasbih itu sebanyak 10 kali, kemudian engkau angkat kepalamu, maka engkau ucapkan tasbih itu sebanyak 10 kali. Maka itulah 75 tasbih pada setiap satu rakaatnya.

Engkau lakukan itu dalam empat rakaat, jika engkau mampu melakukan sholat tersebut setiap hari sekali, maka lakukanlah, jika engkau tidak melakukannya, maka lakukan setiap bulan sekali,

jika tidak, maka lakukan setiap tahun sekali, jika engkau tidak melakukannya, maka lakukan sekali dalam seumur hidupmu”.

Imam Ibnu Hajar Al-Haitami di dalam kitabnya Al-Minhajul Qawim (203) menegaskan:

Baca Juga: Ditengah Larangan Mudik Lebaran Tahun 2021, Pemerintah Akan Cairkan Bansos di Bulan Mei

و صلاة التسبيح وهي أربع ركعات يقول في كل ركعة بعد الفاتحة والسورة: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، زاد في الإحياء: ولا حول ولا قوة إلا بالله خمس عشرة مرة وفي كل من الركوع والاعتدال وكل من السجدتين والجلوس بينهما والجلوس بعد رفعه من السجدة الثانية في كل عشرة فذلك خمس وسبعون مرة في كل ركعة

Artinya: “Adapun shalat sunnah tasbih, yaitu dikerjakan 4 rakaat di mana dalam setiap rakaatnya setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya membaca kalimat

سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله أكبر

sebanyak 15 kali, dan pada tiap-tiap ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk setelah sujud yang kedua masing-masing membaca kalimat tersebut sebanyak 10 kali. Maka itu semua berjumlah 75 kali dalam setiap satu rakaat.”

Imam An-Nawawi didalam kitab Al-Adzkar beliau mengatakan berkenaan dengan pelaksanaan sholat sunnah tasbih:

فإن صلى ليلاً فأحبّ إليّ أن يسلّم في ركعتين؛ وإن صلّى نهاراً، فإن شاء سلّم، وإن شاء لم يسلم

Artinya: “Apabila sholat dilakukan pada malam hari maka yang lebih kusukai 1 salam dalam dua rakaatnya. Namun jika di siang hari maka lebih kusukai 1 salam setiap dua rakaatnya".

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 28 Maret 2021: Al Semakin Curiga Pada Elsa, Andin Temukan Bukti

Kesimpulan tata cara shalat sunnah tasbih sebagai berikut:

  1. Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya, sebelum ruku’ terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 15 kali. Setelah itu baru kemudian ruku’.
  2. Pada saat ruku’ membaca tasbih sebanyak 10 kali. Setelah itu baru kemudian bangun untuk i’tidal.
  3. Pada saat i’tidal membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian sujud.
  4. Pada saat sujud pertama membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian bangun untuk duduk.
  5. Pada saat duduk di antara sujud membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian

  1. melakukan sujud yang kedua.
  2. Setelah sujud yang kedua tidak langsung bangun untuk berdiri memulai rakaat yang kedua, namun terlebih dahulu duduk untuk membaca tasbih sebanyak 10 kali.

Setelah itu barulah bangun untuk berdiri kembali memulai rakaat yang kedua, maka bilangan dalam satu rakaat membaca tasbih sebanyak 75 kali.

Pada rakaat yang kedua tata cara pelaksanaan shalat sunnah tasbih sama dengan sebelumnya, dan sebelum salam membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian salam.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah