Baca Juga: Kabar Baik, Ditargetkan April 2021 Pemprov DKI Jakarta Akan Buka Sekolah Tatap Muka
Berdasarkan keterangan Syekh Thahir tersebut maka kita dapati kesimpulan sebagai berikut.
Kita wajib meyakini bahwa Allah Ta’ala memiliki sifat qidam, yang artinya terdahulu adanya, mustahil hudust yang artinya sifat yang baru adanya.
sifat Allah Ta’ala itu amat berbeda dengan makhlukNya, yang pasti ada awalnya, seperti kita manusia ada awal dan ada akhirnya, juga yang hidup di dunia ini.
Begitu juga makhluk yang lainnya, sama seperti kita manusia, ada awalnya dan pasti akan ada akhirnya, sementara Allah Ta’ala tidaklah demikian, mustahil serupa makhlukNya.
Baca Juga: Demokrat Versi KLB Ditolak, Ibas Apresiasi Keputusan Kemenkumham
Baca Juga: Terduga Teroris Ditembak Mati di Halaman Mabes Polri, Eko Kunthadi : Aksi yang Benar-benar Gila
Allah Ta’ala selalu kekal adanya, karena Allah Ta’ala bersifat qidam yang tidak akan pernah berakhir, dan Ia berbeda dengan makhlukNya yang pasti ada akhirnya.