Makna Sifat Baqa dalam 20 Sifat Wajib bagi Allah Lengkap dengan Dalilnya

- 1 April 2021, 05:05 WIB
ilustrasi lafaz Allah.
ilustrasi lafaz Allah. /Pixabay/john peter/

MANTRA SUKABUMI - Ilmu tauhid merupakan salah satu cabang ilmu yang wajib dipelajari dan diyakini, salah satunya seperti memahami sifat wajib bagi Allah Ta’ala.

Baqa’ artinya kekal tidak ada batas akhirnya, sifat urutan ketiga dari dua puluh sifat yang wajib bagi Allah Ta’ala. Bagaimanakah cara kita meyakini sifat baqa’ Allah Ta’ala tersebut?

Cara kita untuk meyakini sifat baqa' Allah Ta’ala ini, akan dibahas dengan lugas selanjutnya dalam artikel kali ini beserta dalil dan cara meyakininya.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Aksi Bom Bunuh Diri dan Serangan ke Mabes Polri, Al Araf: Teroris Mau Tunjukan ini 

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari kitab karya Syekh Thahir Al-Jazairi yang bertajuk Jawahirul Kalamiyah Fi Idhahil A’qidah Al-Islamiyyah berikut pengertian sifat baqa' Allah Ta’ala.

Syekh Thahir Al-Jazairi di dalam kitabnya Jawahirul Kalamiyah Fi Idhahil A’qidah Al-Islamiyyah mengatakan bahwa cara beriman atau meyakini sifat baqa’ Allah SWT, adalah sebagai berikut.

ان نعتقد أنّ الله سبحانه وتعالى باق وأن بقائه ليس له نهاية وأنه لايزول اصلا ولايلحقه العدم في وقت من الأوقات

Artinya, Kita meyakini bahwasanya Allah SWT, adalah kekal, kekalnya Allah SWT tidak ada akhirnya, Dia (Allah) pasti selalu ada, dan dia tidak didahului dengan ketiadaan, ada di dalam suatu waktu, dari waktu-waktu yang ada.

Berdasarkan keterangan Syekh Thahir tersebut maka dapati kesimpulan sebagai berikut.

Kita wajib meyakini bahwa Allah Ta’ala memiliki sifat baqa’, yang artinya tetap, atau kekal.

 Baca Juga: Soal Teror di Mabes Polri, Ketua DPP PSI Tsamara Amany Berikan Saran

Kekalnya Allah SWT itu tidak ada batas akhirnya. Berbeda dengan makhlukNya yang pasti ada batas akhirnya. Seperti hewan, manusia dan tumbuh-tumbuhan yang pasti mengalami layu dan mati.

serta semua benda mati, akan ada akhirnya, hancur dan rusak berkeping-keping. Sementara Allah Ta’ala, tidak mungkin hancur dan mati. Hal itu mustahil bagiNya.

Allah SWT selalu ada, karena Dia memiliki sifat baqa’ yang tidak akan mati. Berbeda dengan makhlukNya yang tidak selamanya ada. Semuanya akan hancur dan mati pada masanya.

Dan wujud baqa'nya Allah SWT tidak didahului dengan kata binasa. Berbeda dengan makhlukNya yang adanya didahului dengan ketiadaan menjadi ada.

Dengan demikian, maka Allah Ta’ala wajib bersifat baqa’ sifat yang kekal selamanya. Tidak mungkin binasa, dialah tuhan yang maha awal dan maha Akhir. sebagaimana temaktub dalam Al-Qur’an.

 كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ

kullu man ‘alaihā fān

Artinya Semua yang ada di bumi itu akan binasa, QS Ar-Rahman : 26

وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ

wa yabqā wajhu rabbika żul-jalāli wal-ikrām

Artinya, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. QS Ar-Rahman : 27. ***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah