hāżā faujum muqtaḥimum ma‘akum, lā marḥabam bihim, innahum ṣālun-nār
(Dikatakan kepada mereka), "Ini rombongan besar (pengikut-pengikutmu) yang masuk berdesak-desak bersama kamu (ke neraka)." Tidak ada ucapan selamat datang bagi mereka karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka (kata pemimpin-pemimpin mereka). QS Shad [38] : 59
قَالُوْا بَلْ اَنْتُمْ لَا مَرْحَبًاۢ بِكُمْۗ اَنْتُمْ قَدَّمْتُمُوْهُ لَنَاۚ فَبِئْسَ الْقَرَارُ
Qālū bal antum lā marḥabam bikum, antum qaddamtumūhu lanā, fa bi'sal-qarār
(Para pengikut mereka menjawab), "Sebenarnya kamulah yang (lebih pantas) tidak menerima ucapan selamat datang, karena kamulah yang menjerumuskan kami ke dalam azab, maka itulah seburuk-buruk tempat menetap." QS Shad [38] : 60.
Baca Juga: Amalkanlah Dzikir Ringan ini, Beratnya Lebihi 7 Lapis Langit dan 7 Lapis Bumi
Baca Juga: Fadli Zon Khawatir TMII Dijual Pemerintah untuk Bayar Hutang Usai Diambil Alih
Bahasa Arab juga digunakan untuk para penduduk surga, dan hal ini tidak ada bedanya dengan bahasa penghuni neraka, sebagaimana firman Allah SWT.
وَنَادٰٓى اَصْحٰبُ النَّارِ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ اَنْ اَفِيْضُوْا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاۤءِ اَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُۗ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكٰفِرِيْنَۙ
Wa nādā aṣḥābun-nāri aṣḥābal-jannati an afīḍū ‘alainā minal-mā'i au mimmā razaqakumullāh, qālū innallāha ḥarramahumā ‘alal-kāfirīn