Selain Gembira Saat Berbuka, Kegembiraan Satunya Lagi Jadi Keistimewaan bagi Orang yang Berpuasa

- 13 April 2021, 16:50 WIB
Suasana penjual makanan untuk berbuka puasa (takjil) terlihat merapikan dagangannya di kawasan Jalan Karang Menjangan, Surabaya
Suasana penjual makanan untuk berbuka puasa (takjil) terlihat merapikan dagangannya di kawasan Jalan Karang Menjangan, Surabaya /PRMN/Jukian Romadhon

MANTRA SUKABUMI – Terdapat dua kegembiraan bagi orang yang berpuasa, pertama, bergembira saat berbuka puasa, dan kedua bergembira saat berjumpa dengan Rabb-nya karena puasanya itu. Itulah sepenggal sabda Rasulullah Saw yang disampaikan oleh AL-Bukhari dan Muslim.

Puasa adalah mengekang keinginan diri. Tak hanya mengosongkan perut, puasa juga menahan nafsu. Pengekangan inilah di antaranya yang mengandung hikmah, serta rahasia yang tersembunyi. Karena kedudukan puasa yang seperti itu, Allah Swt. lalu menempatkannya sebagai ibadah yang istimewa.

Tujuan puasa antara lain mendidik akal dan jiwa setiap muslim secara total. Dalam berpuasa diharapkan setiap muslim dapat menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Puasa ini mempertegas tuntutan Islam bahwa Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk tak terjerumus ke api neraka. Jadi, kalau mampu menahan diri hingga selesai puasa maka seharusnya selamat pula dunia akhirat.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: PKB Diguncang Isu Muktamar Luar Biasa, Eks Ajudan Gus Dur: Gak Heran Kader Dikelabui untuk Kepentingan Pribadi

Rasulullah Saw bersabda, “Sendi-sendi Islam dan dasar agama ada tiga bagian. Siapa meninggalkan salah satu di antaranya, berarti ia telah ingkar terhadap dasar-dasar agama. Pertama, mengucap kalimat syahadat. Kedua, mengerjakan shalat. Ketiga, mengerjakan puasa wajib.”

Dilansir mantrasukabumi.com dari Buku ‘Setetes Embun Hikmah Puasa’, dari hadits tersebut, jelaslah bahwa siapa yang meninggalkan puasa ramadhan tanpa alasan yang dibenarkan maka rusaklah agamanya. Rusak agama berarti rusak imannya.

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafaat kepada para hamba di hari kiamat.”

Baca Juga: Bolehkah Salat Tarawih Empat Rakaat dalam Satu Kali Salam, Begini Penjelasan Buya Yahya

Halaman:

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x