Network
MANTRA SUKABUMI - Ustadz Adi Hidayat (UAH) jelaskan tentang ketentuan hukum air kencing kucing.
Sering kita dengar soal hukum air kencing kucing ada yang mengatakan najis ada pula yang mengatakan sebaliknya.
Bagaimana sebetulnya hukum dari air kencing kucing tersebut, Ustadz Adi Hidayat ungkap yang sebenarnya.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari akun YouTube @CeramahPendek, berikut hukum air kencing kucing menurut Ustadz Adi Hidayat.
Dalam keterangannya UAH menjelaskan bahwa pemahaman tentang air kencing kucing ini ada kesalah fahaman.
Dimana UAH mengatakan bahwa ada yang menanya soal air kencing, kotoran kucing dalam keterangan itu suci.
"Saya belum menemukan siapa yang menyebutkan air kencing kucing itu suci," ungkap UAH.
UAH menyampaikan hadits-hadits yang menyebutkan soal kucing suci tidak menyebutkan kotorannya yang suci.
Baca Juga: Fahri Hamzah Blak-blakan Beri Penilaian pada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming: Dia Punya Ambisi
"Bukan pipisnya yang suci namun air liur kucingnya yang suci," ucapnya.
Ada kekeliruan dalam memahami hadits tersebut, ada dua sebab kekeliruan pemahaman hadits tersebut.
haditsnya tidak dibaca dengan ilmu haditsnya, dalam ilmu hadits ketika akan membaca hadits selain melihat bahasa hadits tetapi harus melihat sebab kenapa hadits itu muncul.
"Tentang hadits kucing yang marak diperbincangkan ada di Abu Daud no hadits:75, di Annasai no hadits: 68, di Attirmidzi No Hadits: 92," ucap UAH.
Seluruh hadits tersebut merujuk pada sahabat Qatadah RA. dimana ia tetap memakai air yang sudah dijilat kucing untuk berwudhu.
Baca Juga: Waspada Peringatan Dini Selasa 4 Mei 2021, BMKG Rilis 12 Wilayah di Indonesia Berpotensi Hujan
Sahabat tersebut memaparkan bahwa pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda bahwa air liur kucing itu tidak najis tapi bukan kotorannya.
Itu merujuk pada hadits 76 di riwayat Abu Daud, diriwayatkan dari Sayidah Aisyah RA. bahwa pernah melihat Rasulullah berwudhu dengan air yang dijilat kucing.
Jadi yang tidak najis itu air liur kucing bukan kencingnya hanya ada kesalah fahaman dalam memaknai hadits.***
