Amalan di Malam Idul Fitri Sesuai Sunnah, Berikut Tuntunan Hidupkan Malam Hari Raya ‘Ied

- 11 Mei 2021, 16:05 WIB
ILUSTRASI shalat. //Dok. Annajah
ILUSTRASI shalat. //Dok. Annajah /

MANTRA SUKABUMI – Idul Fitri akan segera datang, dan tahukah anda amalan-amalan yang disunahkan untuk di jalan pada malam Idul Fitri.

Amalan malam Idul Fitri sesuai sunnah yang bisa dilakukan untuk menghidupkan malam sebelum hari raya Eid dan menunaikan ibadah sholat Idul Fitri memiliki banyak sekali kebaikan di dalamnya.

Hadits yang menyebutkan tentang amalan yang baik dilakukan pada malam Idul Fitri dan keutamaan menghidupkan malam hari raya ‘ied, seperti malam hari raya Idul Fitri yang akan segera datang.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Benny Wenda Tuntut Presiden Jokowi: Saya Minta Polisi Bebaskan Victor Yeimo

Bagaimanakah keshahihan hadis tersebut ? Apakah malam Idul Fitri dihidupkan dengan shalat serta amalan sebagaimana malam istimewa lainnya?

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada 11 Mei 2021. Hadits yang menyebutkan keutamaan menghidupkan malam hari raya ‘ied adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبِى أُمَامَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنْ قَامَ لَيْلَتَىِ الْعِيدَيْنِ لِلَّهِ مُحْتَسِبًا لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ ».

Dari Abu Umamah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa yang menghidupkan malam hari raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha karena Allah dan mengharapkan ganjaran dari-Nya, hatinya tidak akan mati tatkala hati-hati itu mati.” (HR. Ibnu Majah no. 1782). Sebenarnya, hadis ini adalah hadits dho’if (hadits lemah).

Imam Nawawi berkata dalam Al Adzkar, “Hadits ini adalah hadits dho’if dari riwayat Abu Umamah secara marfu’ (sampai pada Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-) dan mauquf (sampai pada sahabat). Baik marfu’ maupun mauquf, kedua-duanya dho’if.”

Al Hafizh Al ‘Iroqi dalam takhrij hadits Ihya’ ‘Ulumuddin berkata bahwasanya hadits tersebut dho’if.

Al Hafizh Ibnu Hajar sebagaimana disebut dalam Al Futuhaat Ar Robbaniyah berkata bahwa hadits tersebut ghorib dan sanadnya mudhthorib.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Baru Saja Tengku Zulkarnain Meninggal Saya Sudah Rindu Beliau

Imam Nawawi berkata dalam Al Majmu’ (5: 42), “Disunnahkan menghidupkan malam Idul Fithri dan Idul Adha dengan shalat atau amalan ketaatan lainnya.

Ulama Syafi’iyah beralasan dengan hadits Abu Umamah di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menghidupkan malam hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha, hatinya tidak akan mati tatkala hati-hati itu mati.”

Dalam riwayat Syafi’i dan Ibnu Majah disebutkan, “Barangsiapa yang menghidupkan malam hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha karena Allah dan mengharapkan ganjaran dari-Nya, hatinya tidak akan mati tatkala hati-hati itu mati.”

Diriwayatkan dari Abu Darda’ secara mauquf (sampai pada sahabat) dan diriwayatkan dari Abu Umamah secara marfu’ sebagaimana disebutkan sebelumnya, namun seluruh sanadnya dho’if.”

Syaikh Sholih Al Munajjid menjelaskan, “Namun bukanlah berarti menghidupkan malam hari raya ‘ied tidak dianjurkan.

Bahkan disunnahkan menghidupkan setiap malam yang ada. Para ulama sepakat disunnahkannya menghidupkan malam hari raya ‘ied sebagaimana dinukil dalam Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah (2: 235).

Lalu bagaimana orang dapat dikatakan memperoleh keutamaan menghidupkan malam hari raya? Berkaitan hal ini ulama berbeda pendapat:

Baca Juga: Mumpung Masih Ramadhan, Bacalah 1 Kali Setelah Ashar, Rezeki Mengalir Deras dan Kabulkan Hajat

Pendapat pertama (as-shahih) menyatakan dengan menggunakan mayoritas waktu malam hari raya untuk beribadah.

Pendapat kedua mengatakan cukup beribadah sesaat saja dari malam hari raya. Ini diperkuat dengan keterangan dari Imam As-Syafi’i yang mengisahkan bahwa ketika malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha para masyayikh kota Madinah datang ke masjid, berdoa, dan berzikir sampai lewat beberapa saat saja waktu malam tersebut.

Sedangkan pendapat ketiga sebagaimana dikutip oleh Al-Qadhi Husain dari Ibn Abbas RA mengatakan, keutamaan menghidupkan malam hari raya diperoleh dengan shalat Isya’ secara berjamaah dan bertekan untuk melakukan shalat subuh di pagi harinya secara berjamaah pula. (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Jeddah: Maktabah Al-Irsyad, tanpa catatan tahun], juz V, halaman 145).

Mari kita menghidupkan malam hari raya Idul Fitri dengan berbagai ibadah, takbir, zikir, doa, shalat-shalat sunah dan ibadah lainnya agar diberi keteguhan hati di dalam momen-momen terpenting dalam fase kehidupan serta mendapatkan ridha-Nya.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x